Terapkan Cluster Drilling, PHR Optimis Percepat Pemboran dengan Penghematan Signifikan

Pertamina Hulu Rokan (PHR) mempercepat pengeboran di Lapangan Petani dengan metode cluster drilling. Foto: dok PHR.

Terapkan Cluster Drilling, PHR Optimis Percepat Pemboran dengan Penghematan Signifikan

Medcom • 9 October 2024 11:51

Jakarta: Pertamina Hulu Rokan (PHR) mempercepat pengeboran di Lapangan Petani dengan metode cluster drilling, yang memungkinkan beberapa sumur dibor dari satu tapak. Inovasi ini mengurangi waktu dan biaya pengadaan tapak, dengan efisiensi hingga Rp248 miliar pada 2024.

Biasanya, pengeboran tiap sumur memerlukan pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur. Namun dengan directional drilling, beberapa sumur bisa dibor dari satu lokasi, mempercepat dan menyederhanakan proses.

EVP Upstream Business PHR Andre Wijarnako menjelaskan, sejak PHR mengambil alih pengelolaan lapangan minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan pada 2021, lapangan petani telah menjadi salah satu lapangan utama dengan produksi minyak terbesar di kawasan tersebut. Inovasi-inovasi seperti ini sangat diperlukan untuk mencapai target peningkatan jumlah pengeboran yang terus meningkat di WK Rokan.

Andre menambahkan, metode ini secara signifikan mengurangi perpindahan zig-zag rig antara tapak sumur, sehingga menurunkan risiko insiden. Ia juga menambahkan, inisiatif ini bisa menghemat setidaknya 15 persen biaya pemboran, mulai dari pembebasan lahan hingga penyediaan tanah timbun dan mengurangi potensi masalah sosial.

 

Baca juga: Pertamina: 5,5 Juta Kendaraan Beli Pertalite Pakai Kode QR



Metode cluster drilling PHR. Foto: dok Pertamina.
 

Cara PHR membor sumur


Lalu bagaimana PHR menetapkan titik sumur serta arah pemboran masing-masing sumur? Tim AD North menggunakan transformasi digital dan automasi SMART-CDSL (Cluster Drilling Selective Location) untuk menentukan titik sumur dan arah pengeboran. Proses ini melibatkan evaluasi reservoir, lokasi tapak AMDAL, dan potensi tabrakan dengan sumur yang sudah ada. Dengan bantuan Artificial Intelligence, waktu persiapan hingga eksekusi pengeboran dapat dipercepat secara signifikan.

Dengan penerapan cluster drilling, PHR menargetkan penyelesaian 50 sumur di Lapangan Petani pada 2024, meningkat signifikan dibanding rata-rata pengeboran sejak pengelolaan WK Rokan diambil alih pada 2021-2022.

"Kami mengapresiasi inovasi dari sebuah generasi muda PHR yang berhasil menghadapi tantangan operasional, menghemat biaya, mempercepat proses tanpa mengorbankan keselamatan, dan meningkatkan produksi," ucap Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 Oktober 2024.

Metode cluster drilling juga diterapkan di Lapangan Hiu, Gulamo, dan Obor untuk pemboran 2025, menunjukkan inovasi ini dapat digunakan dalam kampanye pemboran besar di lapangan onshore, termasuk pengembangan waterflood, CEOR, dan lainnya, baik di WK Rokan maupun lapangan migas lain. (Muhammad Rizky H)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)