Bendera Jepang. Foto: Freepik
Media Indonesia • 18 February 2024 08:54
Jakarta: Pelemahan
ekonomi global akan memberikan imbas ke Indonesia. Salah satunya resesi yang terjadi di Jepang.
Seperti diketahui, Jepang secara tak terduga jatuh ke dalam resesi setelah perekonomiannya menyusut selama dua kuartal berturut-turut.
Produk Domestik Bruto (PDB) negeri Sakura tersebut mengalami kontraksi yang lebih buruk dari perkiraan sebesar 0,4 persen dalam tiga bulan terakhir 2023, dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Eksekutif dari Center of Reform on Economic (CoRE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, ekonomi global yang tengah melemah akan memberikan dampak bagi Indonesia, utamanya dari sisi perdagangan. Sebab, banyak negara yang tengah terseok merupakan mitra dagang utama Indonesia.
"Pelambatan atau bahkan kontraksi ekonomi di Jepang ini dampaknya bagi kita adalah menurunkan kinerja ekspor kita, terutama ke Jepang. Kalau kita melihat struktur ekspor ke Jepang, banyak komoditas seperti batu bara, gas, lalu ada juga hubungannya dengan value chain manufaktur otomotif," kata Faisal dilansir
Media Indonesia, Minggu, 18 Februari 2024.
Besarnya dampak resesi ekonomi Jepang terhadap Indonesia dapat dilihat dari kinerja ekspor manufaktur ke Negeri Samurai.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor manufaktur Indonesia ke Jepang mengalami pertumbuhan minus 9 persen.
"Bahkan secara tahunan itu menjadi salah satu yang paling dalam, minus 22,7 persen. Jadi memang ada dampaknya terhadap perdagangan kita," lanjut Faisal.
Kondisi ekonomi dunia yang melemah akan membawa perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
CoRE Indonesia, kata Faisal, memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 4,9 persen hingga 5 persen di tahun ini, lebih rendah dari capaian 2023 yang tercatat 5,05 persen.