Pemda Diminta Perketat Surveilans Cegah Peningkatan Kasus DBD

Ilustrasi. Medcom.id.

Pemda Diminta Perketat Surveilans Cegah Peningkatan Kasus DBD

Media Indonesia • 18 June 2024 22:39

Jakarta: Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengimbau pemerintah daerah memperketat surveilans Demam Berdarah Dengue (DBD). Imbauan ini sudah disampaikan juga dalam bentuk surat edaran.

"Kemenkes sudah membuat surat edaran tentang kewaspadaan demam berdarah awal tahun 2024, minta pemerintah daerah memperketat surveilans kasus DBD," kata Imran saat dihubungi, Selasa, 18 Juni 2024.

Selain itu, pemerintah daerah diminta mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) hingga obat-obatan untuk menghadapi wabah DBD. Pada 2024, terdapat lima kabupaten/kota dengan jumlah kasus DBD tertinggi, yaitu Bandung, Depok, Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. 

Sementara itu, terdapat lima kabupaten/kota dengan jumlah kasus dengan IR tertinggi, yaitu Kendari, Gianyar, Kutai Barat, Klongkong, dan Tomohon.

"Kemudian masifkan kampanye pencegahan DBD kepada masyarakat yaitu 3M plus dan gencarkan gerakan satu rumah satu jumantik," ujar dia.
 

Baca juga: Dinkes DKI Bakal Sebar Nyamuk Wolbachia untuk Tekan Angka DBD

Tercatat 88.593 kasus DBD dengan 621 kasus kematian di Indonesia hingga pekan ke-17 tahun 2024. Meskipun kasus DBD meningkat, jumlah kasus kematian akibat DBD menunjukkan penurunan. Pada 2023, jumlah kematian akibat DBD mencapai 894 kasus, sedangkan pada 2024 minggu ke-22 terdapat 777 kasus kematian.

Sementara itu, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Erni J. Nelwan menjelaskan mengenai cara mengenal gejala dan tanda DBD. Serta, upaya pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus.

Beberapa tanda dan gejala DBD yaitu mendadak demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada tulang dan otot, timbul bercak kemerahan, hidung berdarah, sakit di belakang mata, mual dan muntah, serta kelelahan.

"Namun, gejala nggak khas, yah, tapi dominannya demam," kata Erni.

Pencegahan dan pemberantasan dengue sangat penting dilakukan dengan vaksinasi dan tanpa mengenyampingkan upaya 3M plus yaitu, Menguras (membersihkan) bak mandi, vas bunga atau wadah lain yang berisiko, Menutup rapat tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas, dan Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.

"Saat ini, kita juga sudah ada vaksin dan punya upaya teknologi nyamuk ber-Wolbachia agar virus nggak survive," ucap Erni.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)