4 Kali  Water Bombing Belum Meredam Kebakaran Gunung Lawu

Ilustrasi. Medcom.id

4 Kali Water Bombing Belum Meredam Kebakaran Gunung Lawu

Media Indonesia • 6 October 2023 20:46

Karanganyar: Kobaran api hutan Lawu yang bermula dari kawasan Sine, Jogorogo, Kabupaten Ngawi, yang merembet ke wilayah Kabupaten Karanganyar masih sulit dipadamkan, meski pada hari ke-enam ini sudah dilakukan water bombing di atas kawasan Jenawi sebanyak empat kali.

Api di atas Jenawi sudah merembet turun dari Pos 4 menuju Pos 3, yang membuat ratusan relawan harus ditarik turun, karena jika terlambat akan membahayakan. Upaya pemadaman terus dievaluasi.

"Sudah empat kali dijatuhkan air dari udara oleh helikopter BNPB, dan akan kita evaluasi hasilnya. Kita akan terus update, luasan kebakaran yang sudah di atas 100 hektar, apakah sudah berkurang atau masih saja meluas," kata Administrator Perhutani KPH Surakarta, Herri Merkussiyanto Putro, Jumat, 6 Oktober 2023.

Sementara Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra JK, sangat mengharapkan penjatuhan water bombing akan efektif untuk upaya pemadaman. "Namun memang masih terus kita evaluasi hasil ya," jelasnya.

Pada saat sama Pemerintah Desa Anggrasmanis dan Gumeng di Kecamatan Jenawi, Karanganyar Jateng berupaya mendata kerusakan pipa penyalur air bersih yang terdampak kebakaran hutan lindung Gunung Lawu.

Yang jelas bersamaan ditetapkannya status tanggap darurat kebakaran Lawu, pihak desa terdampak harus cepat melakukan langkah langkah inventarisasi kerusakan.

"Pengajuan bantuan pemulihan bersumber dari dana tanggap darurat Kabupaten Karanganyar.Yang kelas dampak kerusakan pipa yang terbakar menyasar 300 KK," ungkap Kepala Desa Anggrasmanis Agus Warsita.

Selama ini sekitar 300 keluarga desa setempat bergantung suplai air Sendang Macan yang terletak di atas tebing bukit Lawu yang masuk wilayah Magetan, Jawa Timur atau pos 4 pendakian.

Pemdes Anggrasmanis menyambut baik keputusan bupati terkait pemulihan infrastruktur vital itu di masa tanggap darurat kebakaran hutan lindung Gunung Lawu.

Sejumlah warga dalam upaya inventarisasi kerusakan pipa-pipa jaringan telah naik untuk mencatat kerusakannya. Sejauh ini suplai air memang belum terputus total.

Agus memaparkan suplai dari mata air Gunung Lawu selain untuk konsumsi harian juga dialirkan ke ladang warga. Di musim kemarau, aliran airnya sangat diandalkan. Namun lantaran pipa terbakar, aliran ke ladangnya distop karena prioritas kebutuhan rumah tangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)