Google Bakal Ubah Pungutan di Toko Aplikasi

Google. Foto: Unsplash.

Google Bakal Ubah Pungutan di Toko Aplikasi

Arif Wicaksono • 26 December 2023 13:50

San Francisco: Google Alphabet mempertimbangkan untuk mengubah model penetapan harga toko aplikasinya untuk menghindari peraturan. Google langsung merespons kekalahan dalam gugatan yang diajukan oleh pembuat game Fortnite ketika juri federal menemukan raksasa teknologi tersebut menyalahgunakan kekuasaan monopolinya atas toko aplikasi.

Dipicu oleh meningkatnya tekanan dari regulator dan pengembang terhadap komisi Google Play sebesar 30 persen, raksasa pencarian tersebut khawatir dengan potensi pelanggaran peraturan.
 

baca juga:

OpenAI akan Kumpulkan Pendanaan Baru USD100 Miliar



"Kami dapat mempertahankan status quo selama beberapa bulan. Melakukan usulan perubahan lebih cepat dapat membantu mendukung undang-undang yang masuk akal, memposisikan Google sebagai pemimpin, dan mencegah undang-undang yang lebih kejam," jelas Google, dilansir The Business Times, Selasa, 26 Desember 2023.

Google sudah membuat Project Everest yang menjajaki pembebanan biaya layanan sedikit demi sedikit kepada pengembang, karena menempatkan aplikasi atau game mereka di Play Store, dengan biaya tambahan untuk unduhan pengguna, pembaruan, dan rujukan.

Namun perusahaan memperkirakan model tersebut menciptakan potensi kerugian yang signifikan mulai dari USD1 miliar hingga USD2 miliar untuk aplikasi dan USD6 miliar hingga USD9 miliar untuk game.

Pembayaran lebih rendah

Sebaliknya, para karyawan merekomendasikan untuk mengizinkan pengembang aplikasi memproses sendiri pembayaran dengan imbalan membayar biaya yang lebih rendah kepada Google.

Perusahaan memperkirakan perubahan ini akan mengurangi pendapatan tahunan toko antara USD250 juta dan USD1,3 miliar, tergantung pada berapa banyak pengguna yang memilih pilihan pembayaran lainnya.

Solusi tersebut pada dasarnya mencerminkan penyelesaian senilai USD700 juta yang diumumkan Google pekan lalu dengan sekelompok jaksa agung negara bagian.

Guncang kekuatan Google dan Apple

Kekalahan Google dari Epic mengancam akan mengguncang duopoli toko aplikasi dengan Apple yang menghasilkan hampir USD200 miliar per tahun dan menentukan cara miliaran konsumen menggunakan perangkat seluler.

Epic telah bertahun-tahun mencela praktik Apple dan Google yang membebankan komisi sebesar 30 persen kepada pengembang perangkat lunak yang biasanya hanya memiliki sedikit pilihan lain. Kerugian Google kemungkinan akan mempercepat lemahnya peraturan di tokko aplikasi yang telah mendapat kecaman dari regulator dan anggota parlemen di seluruh dunia.

Pengembang aplikasi seluler telah lama mengeluh bahwa komisi Google terlalu tinggi dan mengharuskan mereka membebankan biaya lebih banyak kepada konsumen, sebuah keluhan yang menyebabkan negara-negara seperti Korea mengharuskan perusahaan tersebut membuka toko aplikasinya untuk sistem pembayaran lain.

Aturan baru Uni Eropa yang mulai berlaku pada Maret juga akan mengharuskan Google dan Apple untuk membuka toko mereka dengan adil ke semua pengembang.

Lusinan jaksa agung negara bagian juga menggugat Google pada 2021, menuduh perusahaan tersebut menggunakan taktik yang melanggar hukum untuk memblokir persaingan dan memastikan bahwa pengembang tidak punya pilihan selain melalui Play Store.

Pada Senin, negara bagian mengumumkan bahwa Google akan membayar USD700 juta dan mengizinkan pengembang menggunakan sistem pembayaran mereka sendiri untuk menyelesaikan gugatan tersebut. Dokumen internal Google menunjukkan bahwa perusahaan sudah bergerak ke arah tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)