Wall Street. Foto: Unsplash.
New York: Ahli strategi ekuitas Carson Group Ryan Detrick menuturukan bursa saham AS atau Wall Street memiliki lebih banyak ruang untuk dijalankan setelah awal tahun yang kuat. Pemikiran bullish tersebut bertentangan dengan kekhawatiran bearish pasar saham berada dalam bubble.
Detrick menyoroti dua sinyal pasar saham yang baru-baru ini muncul, dan secara historis, sinyal-sinyal ini telah memberikan keuntungan rata-rata sebesar 13 persen selama dua belas bulan ke depan. Hal ini menunjukkan pasar bullish saat ini belum mendekati akhir.
"Sinyal pertama adalah S&P 500 naik lebih dari 20 persen selama 20 minggu terakhir. S&P 500 naik 24 persen selama 20 minggu terakhir, mewakili salah satu reli 20 minggu terbaik dalam sejarah S&P 500," jelas dia dikutip dari
Business Insider, Rabu, 20 Maret 2024.
Dengan menggunakan data sejak tahun 1950, Detrick mengamati 22 kali S&P 500 naik lebih dari 20?lam 20 minggu. Pengembalian rata-rata satu tahun setelah sinyal muncul adalah 13 persen dengan rasio kemenangan yang sangat tinggi sebesar 96 persen.
Sinyal kenaikan S&P 500
Sinyal
bullish pasar saham kedua yang disorot oleh Detrick adalah S&P 500 naik delapan persen year-to-date pada hari perdagangan ke-50 tahun ini.
"Kami menemukan 25 kali saham naik setidaknya lima persen pada hari ke 50 dan di sisa tahun ini naik 24 kali lipat yang luar biasa dan rata-rata naik 12,6 persen di sisa tahun dibandingkan dengan pengembalian rata-rata 7,6 persen," jelas Detrick.
Sinyal-sinyal ini memberi kesan kepada Detrick reli pasar bullish pada saham mungkin lebih dekat ke awal daripada akhir.
"Penguatan posisi terendah akhir Oktober ini sebenarnya konsisten dengan awal kekuatan pasar jangka panjang, bukan akhir dari pasar bullish,” kata Detrick.