Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ade Hapsari Lestarini • 24 May 2024 12:47
Jakarta: Harga emas hari ini berpotensi menguat kembali. Adapun penurunan harga emas saat ini dipicu oleh kekhawatiran baru tentang suku bunga yang tinggi dan berkurangnya permintaan safe haven, sehingga berdampak negatif pada logam mulia.
Analisis dari Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer menjelaskan, sebelumnya emas telah mengalami tekanan harga karena berbagai faktor termasuk kondisi overbought yang signifikan. Selain itu, risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) menunjukkan dukungan untuk kenaikan dolar AS (USD), yang juga menekan harga emas.
Fischer mencatat pola pembalikan harga emas ini menunjukkan peluang yang bagus untuk kenaikan, didukung oleh tren yang mengindikasikan perubahan arah dari penurunan ke kenaikan.
Hari ini, data durable goods orders AS akan dirilis dan diperkirakan akan memiliki dampak signifikan terhadap USD, yang secara tidak langsung akan memengaruhi pergerakan harga emas. Prediksi Fischer menyarankan setiap berita positif untuk USD cenderung menekan harga emas lebih jauh, namun pola pembalikan yang diidentifikasi menunjukkan potensi kenaikan yang cukup signifikan dalam jangka pendek.
Pada perdagangan Kamis, 23 Mei 2024, karena kekhawatiran baru tentang suku bunga yang tinggi dan penurunan permintaan safe haven, emas dan logam industri lainnya mengalami kerugian. Harga tembaga turun tajam dari rekor tertinggi di tengah aksi ambil untung dan tekanan dolar.
Harga spot emas turun 0,3 persen menjadi USD2.372,38 per ounce, sementara kontrak berjangka (futures) untuk pengiriman Juni turun 0,8 persen menjadi USD2.375,15 per ounce pada pukul 11.22 WIB. Penurunan harga ini membawa emas jauh di bawah rekor tertinggi USD2.450 per ounce yang dicapai pada awal minggu.
Baca juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp20 Ribu/Gram |