Pesawat jet tempur Typhoon dari Angkatan Udara Inggris atau RAF. (AP)
Willy Haryono • 27 January 2024 14:08
Washington: Setelah menarik bom nuklirnya dari Inggris sekitar 15 tahun lalu, Amerika Serikat (AS) berencana menempatkannya kembali di negara tersebut di tengah meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya perang dengan Rusia, menurut laporan The Telegraph yang mengutip dokumen Kementerian Pertahanan AS.
Berdasarkan proposal tersebut, hulu ledak nuklir dikatakan memiliki kapasitas destruktif tiga kali lipat dibandingkan bom yang dijatuhkan di Hiroshima pada 1945 dan akan ditempatkan di RAF Lakenheath di Suffolk.
Di tahun 2008, AS menarik rudal nuklirnya dari Inggris setelah merasa ancaman Perang Dingin dari Rusia telah mereda. Dokumen Pentagon yang dilihat The Telegraph menunjukkan kontrak pengadaan fasilitas senjata nuklir baru di pangkalan udara Lakenheath.
Mengutip dari India Today pada Sabtu, 27 Januari 2024, perkembangan ini terjadi di tengah peringatan potensi perang antara Rusia dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), di mana Inggris adalah salah satu anggotanya.
Rencana pembangunan hulu ledak nuklir AS di Inggris adalah bagian dari inisiatif NATO dalam mengembangkan dan meningkatkan situs nuklir sebagai tanggapan terhadap ancaman Rusia setelah Moskow menginvasi Ukraina pada Februari 2022.
Awal pekan ini, Jenderal Sir Patrick Sanders, mantan panglima angkatan bersenjata Inggris, mengatakan 45.000 tentara cadangan dan warga negara harus dipersiapkan untuk kemungkinan perang dengan Rusia guna memperkuat pasukannya yang berjumlah 74.000 tentara, menurut laporan The Guardian.
Seruan Sanders untuk membentuk tentara warga juga digaungkan Laksamana Rob Bauer, seorang pejabat senior militer NATO, dan mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.