Bahas Tarif 32%, Indonesia-AS Sepakati Langkah Lanjutan Negosiasi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan perwakilan USDR Jamieson Greer. Foto: Dok Kemenko Perekonomian

Bahas Tarif 32%, Indonesia-AS Sepakati Langkah Lanjutan Negosiasi

Eko Nordiansyah • 10 July 2025 10:20

Washington: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaksanakan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan United States Trade Representative Jamieson Greer. Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam upaya memperkuat kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump pada 7 Juli 2025, delegasi Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diterima oleh Pemerintah AS untuk membahas kelanjutan kesepakatan tarif. Hal ini mencerminkan kuatnya komitmen kedua negara untuk menjaga stabilitas hubungan dagang.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan apresiasi atas proses negosiasi yang selama ini berjalan konstruktif dengan pihak AS. Perundingan mencakup isu-isu tarif, hambatan non-tarif, ekonomi digital, keamanan ekonomi, serta kerja sama komersial dan investasi.

“Kita sudah memiliki pemahaman yang sama dengan AS terkait progres perundingan. Ke depan, kita akan terus berupaya menuntaskan negosiasi ini dengan prinsip saling menguntungkan,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 10 Juli 2025.
 

Baca juga: 

Negosiasi Tarif dengan Trump Tak Mudah, Ini Alasannya



(Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Foto: Dok Kemenko Perekonomian)

Intensifkan perundingan tarif

Indonesia dan AS sepakat untuk mengintensifkan perundingan tarif dalam tiga minggu ke depan untuk memastikan hasil terbaik bagi kedua belah pihak. Airlangga juga menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan AS selama ini terjalin sangat baik dan perlu terus diperkuat. 

“Kita ingin meningkatkan hubungan komersial Indonesia dengan AS. Minggu lalu, perusahaan-perusahaan Indonesia di bidang pertanian dan energi telah menandatangani MoU dengan perusahaan-perusahaan AS untuk pembelian produk unggulan AS dan meningkatkan investasi,” lanjut Airlangga.

Indonesia dan AS juga melihat potensi besar untuk memperluas kerja sama di sektor strategis seperti mineral kritis. Indonesia akan melanjutkan negosiasi dengan AS dengan itikad baik, memastikan bahwa kerja sama yang terjalin mampu memberikan manfaat yang nyata bagi kedua negara.

“AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk memperkuat kemitraan di bidang mineral kritis. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, tembaga, dan kobalt, dan kita perlu mengoptimalkan potensi kerja sama pengolahan mineral kritis tersebut,”  ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)