Negara-Negara BRICS Kecam Tarif Donald Trump di Pertemuan Rio

Persiapan menjelang KTT BRICS di Museum Seni Modern di Rio de Janeiro, Brasil. (RTE)

Negara-Negara BRICS Kecam Tarif Donald Trump di Pertemuan Rio

Riza Aslam Khaeron • 6 July 2025 14:48

Rio de Janeiro: Para pemimpin negara anggota BRICS berkumpul di Rio de Janeiro pada Minggu, 6 Juli 2025, secara tegas mengecam kebijakan tarif perdagangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Melansir France24, rancangan deklarasi KTT yang beredar menilai kebijakan tarif Trump sebagai tindakan “sewenang-wenang” yang dianggap ilegal dan berpotensi merusak perekonomian dunia.

"Kami menyampaikan keprihatinan serius atas meningkatnya tindakan tarif dan non-tarif sepihak yang mendistorsi perdagangan dan tidak sesuai dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," demikian bunyi draf teks tersebut melansir France24.

Lebih jauh, dinyatakan pula bahwa kebijakan-kebijakan ini “mengancam semakin turunnya perdagangan global” dan “mempengaruhi prospek pembangunan ekonomi dunia.”

Sejak awal menjabat pada Januari, Trump berulang kali mengeluarkan surat pemberitahuan tarif baru kepada mitra dagang, memperingatkan mereka bahwa bea masuk baru akan segera berlaku. Tidak hanya ditujukan pada negara-negara pesaing, kebijakan ini juga menyasar sekutu Amerika sendiri, sehingga memicu kecaman luas di berbagai belahan dunia.

Meski draf deklarasi tidak secara eksplisit menyebut Amerika Serikat atau nama Trump, isinya dipandang sebagai sindiran politik yang jelas kepada Washington, terutama dari sebelas negara anggota utama seperti Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.

Dalam situasi keamanan yang sangat ketat, pertemuan ini juga diwarnai oleh absennya dua pemimpin besar dunia. Presiden Tiongkok Xi Jinping, untuk pertama kalinya dalam 12 tahun masa jabatannya, tidak hadir dan memilih diwakili oleh Perdana Menteri Li Qiang.

Absennya Xi menimbulkan banyak spekulasi, salah satunya kemungkinan keengganan untuk tampil bersamaan dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, yang mendapat kehormatan sebagai tamu utama di Brasil dan akan menerima jamuan makan kenegaraan.

Ryan Hass, mantan Direktur China di Dewan Keamanan Nasional AS, yang kini berkiprah di Brookings Institution, menyatakan, “Xi tidak ingin terlihat tersaingi oleh Modi.”
 

Baca Juga:
Presiden Prabowo Tiba di Brasil Hadiri KTT BRICS

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin juga memilih tidak hadir langsung dan hanya berpartisipasi melalui video link, sebagaimana dikonfirmasi oleh Kremlin. Ketidakhadiran dua sosok sentral ini dipandang mengurangi bobot politik pertemuan, meskipun agenda KTT tetap berlangsung intens.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva sebagai tuan rumah KTT menggarisbawahi pentingnya peran negara berkembang dalam menjaga sistem perdagangan dunia yang adil dan terbuka.

“Menghadapi kebangkitan proteksionisme, menjadi tanggung jawab negara-negara berkembang untuk mempertahankan rezim perdagangan multilateral dan mereformasi arsitektur keuangan internasional,” ujar Lula dalam forum bisnis pra-KTT di Rio, Sabtu, 5 Juli 2025.

Pertemuan di Rio tahun ini juga memperluas partisipasi dengan kehadiran anggota-anggota baru seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran, Mesir, Ethiopia, dan termasuk Indonesia. Selain isu tarif dan perdagangan, agenda lain yang dibahas mencakup kecerdasan buatan, kesehatan, serta ketegangan geopolitik menyusul serangan terhadap fasilitas Iran baru-baru ini.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang negaranya masih belum pulih pascakonflik 12 hari dengan Israel, juga absen dan diwakili oleh Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi. Melansir France24, seorang sumber diplomatik menyebut Iran sempat mendesak kutukan yang lebih keras terhadap Israel dan Amerika Serikat terkait serangan tersebut.

Namun, naskah akhir deklarasi KTT diperkirakan tidak akan jauh berbeda dari pernyataan bulan sebelumnya, yang hanya mengekspresikan “keprihatinan mendalam” tanpa menyebut nama pihak terkait secara spesifik.

KTT BRICS 2025 menjadi salah satu ajang internasional paling penting yang diselenggarakan Brasil tahun ini, melengkapi rangkaian peran tuan rumah mereka untuk KTT G20 dan COP30 menjelang pemilu presiden tahun depan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)