Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 16 June 2025 21:10
Nuuk: Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Greenland pada Minggu, 15 Juni 2025, dengan membawa “pesan solidaritas dan persahabatan” dari Eropa, sekaligus mengecam niat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin mengambil alih wilayah otonom milik Denmark tersebut.
Macron disambut langsung oleh Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen dan Perdana Menteri Greenland Jens-Frederik Nielsen di Bandara Nuuk. Dalam pernyataannya, Macron menegaskan bahwa integritas wilayah Greenland harus dihormati dan ditekankan sebagai bagian dari komitmen Eropa terhadap kawasan Arktik.
“Penting untuk menunjukkan bahwa Denmark dan Eropa berkomitmen terhadap wilayah ini, wilayah yang integritas teritorialnya harus dihormati,” ujar Macron, dikutip dari Al Jazeera, Senin, 16 Juni 2025.
“Saya datang membawa pesan persahabatan dan solidaritas dari Prancis dan Uni Eropa untuk mendukung Greenland dalam menghadapi tantangan strategis dan iklim,” sambung dia.
Macron juga menyebut rencana pengambilalihan Greenland oleh Amerika Serikat sebagai tindakan yang “tidak dapat diterima di antara sekutu.” Pernyataan itu menjadi kelanjutan dari kritik Macron sebelumnya dalam Konferensi Kelautan PBB, di mana ia menegaskan bahwa Greenland “tidak dapat direbut begitu saja.”
Presiden Trump dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa AS membutuhkan Greenland karena posisinya yang strategis di antara Atlantik dan Arktik, mengindikasikan kemungkinan tindakan sepihak. Sementara itu, Denmark menegaskan bahwa Greenland “bukan untuk dijual.”
Pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth disebut-sebut mengakui bahwa Pentagon telah merancang skenario pengambilalihan paksa Greenland dan Panama. Laporan Wall Street Journal juga menyebut bahwa Direktur Intelijen Nasional Tulsi Gabbard memerintahkan penyelidikan atas gerakan kemerdekaan Greenland serta potensi ekstraksi sumber daya oleh AS di wilayah tersebut.
Di sisi lain, survei terbaru menunjukkan mayoritas dari sekitar 57.000 penduduk Greenland lebih menginginkan kemerdekaan dari Denmark, namun tidak bersedia bergabung dengan Amerika Serikat. Greenland sendiri bukan anggota Uni Eropa, tetapi termasuk dalam daftar Negara dan Wilayah Luar Negeri (OCT) yang memiliki hubungan khusus dengan UE.
Dalam kunjungannya, Macron dijadwalkan membahas kerja sama keamanan Arktik, pembangunan berkelanjutan, dan keterlibatan Greenland dalam inisiatif Eropa dengan tetap menghormati otonomi dan kedaulatan wilayah tersebut. Ia juga akan mengunjungi salah satu gletser Greenland untuk menyaksikan secara langsung dampak krisis iklim. (Nada Nisrina)
Baca juga: Trump Yakin Peluang Sukses Akuisisi Greenland Capai 100 Persen