Suasana pasar ternak di Kudus, Jawa Tengah. Metrotvnews.com/ Rhobi Shani
Kudus: Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berimbas pada turunnya aktivitas di Pasar Ternak Gulang, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus. Kabid Peternakan Dispertan Kudus, Arin Nikmah, membeberkan aktivitas pasaran di pasar hewan turun hingga 70 persen.
"Pasar hewan pastinya berdampak, contohnya kita terhitung sejak awal Januari kita sosialisasi di pasar, kemudian kita pantau di pasaran berikutnya itu sudah turun 70 persen aktivitasnya dari awal populasi yang datang," kata Arin di Kudus, Sabtu, 25 Januari 2025.
Arin mengatakan saat awal Januari 2025 masih mendapati sapi potong dibawa, namun saat pasaran kedua ada beberapa pengurangan jumlah hewan ternak seperti sapi dan kerbau.
"Artinya dari pada pedagang atau peternak sendiri sudah ada upaya melindungi. Sehingga tidak membawa ternaknya," jelasnya.
Pihak Dispertan Kudus saat ini masih terus memantau kesehatan dan melakukan pemeriksaan setiap hewan ternak yang datang ke pasar.
"Ada tim medis dan kesehatan hewan yang melakukan pemeriksaan hewan masuk ke pasar," ungkapnya.
Sementara untuk vaksinasi PMK, lanjut dia, penyaluran sudah 100 persen dari total alokasi daru Kementerian Pertanian sebanyak 300 dosis. "Bulan Januari kita mendapat alokasi 300 dosis. Sudah kita alokasi dan penyaluran 100 persen," kata Arin.
Dia menambahkan saat ini pihak Dispertan Kudus terus menggencarkan penyembuhan hewan ternak yang terjangkit virus PMK. Selain itu, melakukan pengawasan hewan ternak serta komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada peternak dan pedagang hewan ternak.
Dispertan Kudus mencatat hingga Jumat, 24 Januari 2025 total kasus PMK sebanyak 67 kasus dengan rincian 4 ternak mati, 5 ternak dipotong paksa, dan sebanyaka 8 hewan ternak dipastikan sembuh.