Gaya Diplomasi Personal Prabowo Dinilai Perkuat Indonesia

Presiden Prabowo Subianto/Metro TV/Kautsar

Gaya Diplomasi Personal Prabowo Dinilai Perkuat Indonesia

Despian Nurhidayat • 27 January 2025 14:28

Jakarta: Pengamat Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti momen akrab Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

Ia mengatakan sikap Prabowo akrab dengan para pemimpin dunia tak mengejutkan, termasuk Modi. Momen itu terjadi saat Prabowo berkunjung ke India pada Sabtu, 25 Januari 2025, dalam rangka kunjungan kerja.

“Presiden Prabowo jelas bukan hanya seorang pemimpin tangguh, tetapi juga pemimpin yang selalu mampu menunjukkan sisi humanisnya, termasuk dalam berinteraksi dengan para pemimpin dunia,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Senin, 27 Januari 2025.

Fahmi juga menyoroti panggilan “my good brother” yang diucapkan Prabowo untuk Modi. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa Prabowo dan Modi memiliki hubungan erat. Panggilan akrab itu juga dianggap simbol pendekatan Prabowo yang ingin memperkuat hubungan Indonesia dengan India.
 

Baca: Presiden Prabowo Terima Penghargaan dari Kesultanan Johor, Pernah Diberikan Buat Soeharto

“Kehangatan dan keakraban yang ditunjukkan Presiden Prabowo dan PM Modi itu jelas bukan sekadar basa-basi diplomatis, melainkan mencerminkan beberapa hal signifikan sekaligus,” jelasnya.

Fahmi mengatakan kedekatan Prabowo dan Modi mencerminkan bagaimana Indonesia semakin terlihat di panggung dunia.

“Ini menunjukkan bagaimana hubungan personal yang dibangun Prabowo dapat memperkuat posisi Indonesia di tingkat global dan membuka peluang lebih besar bagi kerja sama strategis dengan banyak negara,” papar Fahmi.

Ditambah, Indonesia saat ini sudah bergabung menjadi anggota BRICS, yaitu organisasi ekonomi dikancah internasional yang terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.

Menurut Fahmi, keakraban kedua pemimpin itu juga menunjukkan Prabowo memiliki potensi untuk dikenal sebagai pemimpin yang berhasil dalam program-program kesejahteraan sosial. 

“Soal keakraban kedua pemimpin, bagi saya ini bukan sekadar soal keduanya punya pandangan serupa. Tapi ini juga memberi gambaran potensi Prabowo untuk dikenal sebagai pemimpin yang berhasil dalam program-program kesejahteraan sosial,” katanya.

Ia menjelaskan, Modi sudah membuktikan bahwa melalui kebijakan pro-rakyat yang inovatif dan inklusif, seperti makan gratis untuk anak-anak sekolah dan program keuangan inklusif, Modi mampu mengentaskan kemiskinan di negara berpopulasi besar dengan PDB yang bahkan lebih kecil dari Indonesia.

Menurut Fahmi, Prabowo juga berpeluang menjadi seperti Modi apabila kebijakan yang berfokus pada pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan kesejahteraan anak-anak berhasil dijalankan dengan baik.

“Potensi meninggalkan legacy sebagai pemimpin yang membawa transformasi signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup rakyat, sekaligus menjadikan Indonesia model pembangunan yang sukses di dunia, akan sangat besar,” ucap Fahmi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)