Doa Kebangsaan Sambut Waisak 269 BE/2025 Bersama Bikkhu Thudong 2025 di Si Mian Fo Riverwalk Island PIK

Sebanyak 38 Bhikkhu asal Thailand yang tengah melakukan perjalanan spiritual Thudong disambut dengan kegiatan doa bersama di Si Mian Fo Riverwalk Island, PIK, Jakarta Utara, pada Sabtu, 19 April 2025 (Foto:Dok)

Doa Kebangsaan Sambut Waisak 269 BE/2025 Bersama Bikkhu Thudong 2025 di Si Mian Fo Riverwalk Island PIK

Rosa Anggreati • 20 April 2025 17:48

Jakarta: Sebanyak 38 Bhikkhu asal Thailand yang tengah melakukan perjalanan spiritual Thudong dari Bangkok menuju Candi Borobudur untuk  beribadah di Hari Raya Waisak pada 12 Mei 2025, telah tiba di Jakarta pada Sabtu, 19 April 2025. Kehadiran mereka disambut dengan kegiatan doa bersama di Si Mian Fo Riverwalk Island, Pantai Indah Kapuk (PIK).

Acara yang bertajuk Doa Kebangsaan Menyambut Waisak 2569 BE / 2025, ini digelar untuk mewujudkan toleransi, perdamaian dunia, serta kemakmuran negara dan bangsa Indonesia. Dihadiri oleh Kementrian Agama Republik Indonesia yang diwakili oleh Prof. Dr. H. Ali Ramdhani, M.T. selaku Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( BMBPSDM) Kementerian Agama Republik Indonesia; Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian agama Republik Indonesia Drs. Supriyadi M.Pd; Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim; Plt Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Linda Rohyati Fatimah, S.sos., M.Si; Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Andika Permata, S STP, M.Si; Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Kementerian Pariwisata Indonesia Vinsensius Jemadu; Welly Widadi selaku Ketua Panitia Thudong Internasional; Letnan Jenderal Tni (Mar) (Purn.) Dr. Nono Sampono, S.Pi.,M.Si selaku Direktur Utama Agung Sedayu Group, Majelis Tridharma Indonesia; beserta jajaran Direksi Agung Sedayu Group dan Salim Group.
 

Baca juga: Thudong 2025: Perjalanan Spiritual 2.500 Km Menuju Perdamaian Dunia

Acara dimulai dengan berjalannya para Bhikku memasuki kawasan Si Mian Fo disambut oleh pagar bagus dan pagar ayu berbusana daerah bersama barisan para santri NU (Nahdlatul Ulama) dengan mengibarkan bendera merah putih sepanjang 780 meter. Hal ini mencerminkan kehidupan beragama yang berdampingan, dan bergandengan bersama. Acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional secara bersama-sama. Pelepasan burung-burung di depan gapura yang menjadi starting point Pindapata dilakukan sebagai penanda dimulainya kegiatan pindapata.



Direktur Utama Agung Sedayu Group Letnan Jenderal Tni (Mar) (Purn.) Dr. Nono Sampono, S.Pi.,M.Si (Foto:Dok)

“Tentunya kami sangat gembira. Saat tiba di Jakarta, para Bhikkhu menyempatkan singgah ke Si Mian Fo Riverwalk Island Pantai Indah Kapuk untuk bersatu dalam doa, melakukan Pindapata, Sanghadana, dan memberikan pemberkahan/blessing untuk 10 ribu umat Buddha yang hadir pada pagi hari ini,” kata Letnan Jenderal Tni (Mar) (Purn.) Dr. Nono Sampono, S.Pi.,M.Si selaku Direktur Utama Agung Sedayu Group dalam sambutannya.

Pada acara ini dilaksanakan serangkaian kegiatan spiritual sebagai berikut. 

- Doa Bersama

Melibatkan para Bhante, tokoh lintas agama, dan umat Buddha sebagai bentuk kebersamaan dan rasa syukur atas kedatangan para Bhikkhu.

- Pindapata

Kesempatan bagi umat untuk mempersembahkan dana atau sumbangan langsung kepada para Bhikkhu.

- Sanghadana

Setelah para Bhikkhu berada di dalam area Si Mian Fo, umat yang belum sempat melakukan Pindapata dapat mempersembahkan sumbangan sebagai bentuk dukungan dan penghormatan. Dimana barang-barang sumbangan ini nantinya akan diteruskan kepada panti-panti sosial yang membutuhkan. 

- Pemberkahan

Sebagai penutup, para Bhikkhu memberikan pemberkahan bagi seluruh umat dan peserta yang hadir.


Bhante Wichai (Foto:Dok)

Sementara itu, Bhante Wichai yang berasal dari Thailand menjelaskan prosesi Thudong ini sudah sejak zaman Buddha masih hidup, jalan dari sini ke sana untuk menyebarkan Dhamma dan mendamaikan seluruh dunia.

“Kali ini beliau ke Borobudur dengan tujuan untuk menyebarkan Dhamma ajaran sang Buddha yang dulu pernah dipraktikkan. Tahun ini rencana akan ke Borobudur seperti tahun lalu. Di Indonesia masih banyak perbedaan keyakinan, beliau berniat baik dalam batin mau kumpul untuk persatuan dan kedamaian Indonesia,” kata Bhante Rangsan selaku penterjemah Bhante Wichai.

Thudong merupakan praktik spiritual dalam ajaran Buddha yang dilakukan dengan berjalan kaki melintasi hutan, pegunungan, dan pedesaan menuju tempat suci seperti Vihara. Tahun ini, Thudong dilakukan oleh para Bhikkhu yang telah menempuh perjalanan sejauh sekitar 2.500 km dari Thailand. Mereka menempuh rute melintasi  Malaysia, Singapura, dan berakhir di Candi Borobudur, Indonesia.

Melalui perjalanan panjang yang penuh ketekunan ini, para Bhikkhu ingin menyampaikan pesan bahwa disiplin spiritual, hidup sederhana, dan kesabaran merupakan landasan penting dalam membangun kehidupan yang damai dan selaras.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Rosa Anggreati)