Ilustrasi kapal tanker Pertamina International Shipping. Foto: dok PIS.
Ade Hapsari Lestarini • 27 June 2025 14:39
Jakarta: PT Pertamina International Shipping (PIS) berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan pertumbuhan dan ekspansi bisnis perusahaan yang pesat di 2024.
Ini membuktikan komitmen perseroan dalam menjaga ketahanan energi dengan memberikan pelayanan terbaik sebagai urat nadi distribusi BBM dan LPG di Indonesia.
Berbekal transformasi bisnis yang kian profesional dan efisien, PIS berhasil mencetak pendapatan sebesar USD3,48 miliar di 2024 atau naik 4,48 persen dari USD3,33 miliar di 2023. Begitu pula dengan pertumbuhan laba, yang melaju 69,31 persen dari USD329,9 juta di 2023 menjadi USD558,60 juta di 2024.
"Kinerja keuangan PIS yang positif ini membuktikan transformasi bisnis yang selama ini kami usung sudah berada di jalan yang tepat serta menegaskan PIS sebagai salah satu perusahaan logistik maritim reputable di Asia. Pertumbuhan bisnis ini juga tidak sekadar menandai kemajuan perusahaan, tapi juga meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap ketahanan energi nasional," ujar Corporate Secretary PIS Muhammad Baron, dalam keterangan tertulis, Jumat, 27 Juni 2025.
Sepanjang 2024, PIS terus memprioritaskan pelayanan terbaik untuk memastikan keamanan dan kelancaran dalam mengangkut energi ke penjuru negeri. Sebagai urat nadi distribusi BBM dan LPG di Indonesia, PIS tercatat mengangkut sebanyak 161 miliar liter energi, berupa BBM dan LPG.
Adapun untuk pengangkutan energi ini, PIS memastikan performa optimal dengan kapal-kapal berstandar internasional. Di 2024, PIS memperkuat kapasitas angkutnya dengan 10 armada tanker yakni berupa empat tanker VLGC (Very Large Gas Carrier) yakni; VLGC Pertamina Gas Caspia, VLGC Pertamina Gas Dahlia, VLGC Pertamina Gas Tulip, VLGC Pertamina Gas Bergenia. Lalu tanker, PIS Jawa, PIS Kalimantan, PIS Kerinci, PIS Rinjani, PIS Rokan, dan PIS Natuna, sehingga total kapal milik PIS mencapai 102 unit hingga akhir 2024.
Menurut dia, ini merupakan pertama kalinya, Pertamina mencetak sejarah dengan memiliki armada di atas 100 unit dan menjadi kebanggaan Indonesia.
"PIS terus melakukan penguatan armada dan meningkatkan kapasitas transportasi kargo domestik untuk ke depan, sesuai dengan pertumbuhan permintaan energi nasional. PIS menargetkan peningkatan kapasitas angkutan, untuk memastikan ketersedian energi dan mendukung Asta Cita kemandirian energi nasional," jelas Baron.
Kapal PIS berlayar di 65 rute internasional
Hingga 2024, kapal-kapal yang dioperasikan oleh PIS telah sukses berlayar di 65 rute internasional, bertambah signifikan dari semula 11 rute di 2021 dan akan terus bertambah ke depannya. Membuktikan kapal dan pelaut Indonesia bisa bersaing di kancah global.
Guna melayani kebutuhan konsumen global dan rute pelayaran yang terus berkembang, PIS saat ini telah memiliki tiga kantor cabang melalui anak usahanya yakni PIS Asia Pacific dengan kantor yang berada di Singapura, Dubai, dan London.
Keberadaan kantor cabang ini sukses meningkatkan pendapatan non-captive PIS dari yang semula empat persen di 2021 menjadi 19 persen di 2024. Kenaikan pasar non-captive ini menandakan adanya kepercayaan dari perusahaan-perusahaan kelas dunia untuk bekerja sama dengan PIS, membuktikan layanan yang diberikan PIS adalah layanan berstandar global.
Dari tingkat pertumbuhan bisnis tersebut, baik dari sisi pengelolaan armada hingga pendapatan yang berhasil dibukukan, PIS semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan maritim logistik terbesar di Asia Tenggara.
Di samping itu, PIS juga membutuhkan dukungan SDM yang andal dan berkualitas. Saat ini, setidaknya terdapat sebanyak 6.000 perwira yang bekerja bersama PIS untuk mendukung ketahanan energi, termasuk di antaranya para pelaut kebanggaan lndonesia.
Sebagai salah satu pelaku industri maritim yang berkomitmen mengharumkan nama Indonesia di tingkat dunia, PIS juga menjalankan sejumlah program dan standarisasi untuk meningkatkan keahlian dan kapasitas pelaut Indonesia agar bisa berlayar di lautan internasional.
"Kami bersyukur pencapaian PIS yang didorong oleh transformasi bisnis yang semakin efisien dapat berdampak positif terhadap perkembangan industri maritim nasional. Ini merupakan komitmen PIS untuk dapat ikut menghidupkan berbagai industri di dalam negeri dan menggerakkan perekonomian Indonesia secara berkelanjutan," kata Baron.