Laba Bersih Turun 16,4% di Semester I, Begini Strategi Japfa

Public Expose JPFA. Foto: Metrotvnews.com/Aulia Rahmani Hanifa.

Laba Bersih Turun 16,4% di Semester I, Begini Strategi Japfa

Husen Miftahudin • 3 September 2025 16:44

Jakarta: PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) mencatatkan kinerja keuangan dengan tantangan pada paruh pertama 2025. Perusahaan agribisnis dan agrofood ini hanya mencetak laba bersih sebesar Rp1,23 triliun di semester I-2025, turun 16,4 persen (yoy).
 
Hingga 30 Juni 2025, emiten berkode saham JPFA mencetak penjualan bersih di angka Rp27,5 triliun. Sementara Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) mencapai Rp2,7 triliun.
 
Direktur Japfa Comfeed Leo Handoko Laksono mengungkapkan penurunan kinerja ini dipengaruhi oleh sejumlah tantangan, termasuk fluktuasi harga bahan baku impor dan harga produk perunggasan yang cenderung lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
 
"Kondisi ini membuat perusahaan harus beradaptasi untuk menjaga profitabilitasnya," ungkap Leo dalam public expose JPFA di Jakarta, Rabu, 3 September 2025.
 
Meskipun demikian, ia menegaskan perusahaan akan tetap optimistis dan fokus terhadap strategi inovasi serta efisiensi untuk menjaga pertumbuhan di tengah ketidakpastian ekonomi global dan nasional.
 
Japfa juga terus berupaya mengoptimalkan bisnisnya di sektor perunggasan, perikanan, dan peternakan dengan memperkuat ekspansi dan diversifikasi produk. Salah satu strategi utama adalah dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi di semua segmen bisnis melalui digitalisasi dan diversifikasi sumber bahan baku.
 
"Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan daya tahan dan daya saing perusahaan," tutur Leo menekankan.
 

Baca juga: BTN Cetak Laba Bersih Rp1,7 Triliun di Semester I-2025


(Pabrik Japfa Comfeed Indonesia. Foto: japfacomfeed.co.id)
 

Strategi ekspor

 
Di sisi lain, Japfa juga menunjukkan komitmennya dalam manajemen keuangan yang proaktif. Dalam menghadapi jatuh tempo senior notes pada Maret 2026, perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan BCA, BNI, dan Maybank, untuk melakukan refinancing. Langkah ini diambil untuk memastikan pendanaan yang stabil dan menghindari risiko.
 
Terkait dengan strategi ekspor, Japfa terus berupaya memperbesar kapasitas produksi untuk menjawab tingginya permintaan dari luar negeri, khususnya di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan beberapa negara di Asia.
 
Japfa juga berkomitmen untuk terus berinvestasi, dengan rencana kerja yang tidak direvisi untuk 2025. "Hal ini menunjukkan keyakinan perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan meskipun menghadapi berbagai tantangan," jelas Leo. (Aulia Rahmani Hanifa)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)