Upaya Penyelamatan Masuki Hari Ketiga, Bantuan Mulai Tiba di Afghanistan

Kehancuran akibat gempa yang melanda Afghanistan. Foto: Anadolu

Upaya Penyelamatan Masuki Hari Ketiga, Bantuan Mulai Tiba di Afghanistan

Fajar Nugraha • 4 September 2025 15:42

Islamabad: Upaya penyelamatan dan bantuan di Afghanistan timur telah memasuki hari ketiga berturut-turut pada Rabu, 3 September. Seorang pejabat Taliban mengatakan, pasokan bantuan mulai tiba pada malam sebelumnya di beberapa daerah seraya memindahkan penduduk ke daerah yang aman dari guncangan gempa bumi yang sebelumnya melanda.

"Warga menolak untuk pergi karena jenazah orang yang mereka cintai masih berada di bawah reruntuhan. Kami kemudian mulai mendistribusikan tenda dan barang-barang penting lainnya," kata pejabat itu, seperti dikutip dalam Anadolu, Kamis, 4 September 2025.

Pejabat tersebut menambahkan, medan pegunungan dan jalan rusak membuat pengiriman bantuan menjadi sulit. Namun, tim penyelamat dan bantuan telah tiba di semua daerah terdampak.

"Kami mengirimkan barang bantuan dengan kendaraan jika memungkinkan, tetapi di daerah yang terputus akibat gempa, helikopter digunakan untuk mengangkut pasokan dan mengevakuasi korban luka ke rumah sakit," ujar pejabat tersebut.

Menteri Luar Negeri Afghanistan, Maulvi Amir Khan Muttaqi, berdiskusi dengan misi diplomatik Afghanistan di luar negeri mengenai bantuan gempa di Kunor dan sekitarnya. Ia menyarankan, misi diplomatik untuk menghubungi pejabat pemerintah, lembaga amal, dan simpatisan gempa, serta memberikan bantuan yang diperlukan.

Lembaga kemanusiaan memperingatkan, bahwa skala kehancuran membutuhkan dukungan internasional untuk mencegah krisis yang memburuk. Koordinator Kemanusiaan PBB Afghanistan, Indrika Ratwatte mengatakan, gempa melanda Afghanistan timur ketika negara itu menghadapi krisis lain.

"Jadi, melihat statistiknya, melihat keterpencilan dan topografinya, yang sangat menantang dan terpencil, kemungkinan jumlah individu yang terdampak bisa mencapai hampir ratusan ribu," kata Ratwatte.

Beberapa negara, termasuk Pakistan, Iran, Tiongkok, dan India, serta negara barat, telah berjanji mengirimkan bantuan. Ketua Dewan Kriket Afghanistan, Mirwais Ashraf, mendesak organisasi internasional untuk membantu korban, namun ia menekankan, pembatasan perbankan telah menghambat upaya tersebut.

Pada Selasa, 2 September, gempa bumi berkekuatan 5,2 skala richter mengguncang Afghanistan timur laut dan terasa di Pakistan barat laut. Jumlah korban tewas pada awal pekan meningkat menjadi 1.469 orang, ribuan orang kehilang tempat tinggal dan seluruh desa hancur.

Juru bicara pemerintahan sementara Afghanistan, Zabihullah Mujahid, mengatakan di X, 1.457 orang tewas di Provinsi Kunar, wilayah terdampak paling parah. Tim penyelamat masih terus menemukan jenazah dari reruntuhan hingga Rabu. 

Jumlah korban luka di Kunar meningkat menjadi 3.994 orang, dan 6.782 rumah hancur akibat gempat tersebut.

Pihak berwenang khawatir korban tewas akan meningkat saat data dari provinsi Nangarhar, Laghman, dan Panjshir tersedia. Setidaknya 12 kematian telah dilaporkan di Provinsi Nangarhar.

Survei Geologi AS (USGS), mencatat gempa terjadi pada Minggu malam, pukul 23.47 waktu setempat, 27 kilometer di timur laut Jalalabad pada kedalaman delapan kilometer. Ini adalah gempa besar ketiga yang melanda Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021.

(Kelvin Yurcel)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)