Dampak Efisiensi, 99 Petugas Jaga Pos Hidrologi Sungai Bengawan Solo Dirumahkan

Solo: Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo merumahkan 99 petugas pos hidrologi mulai dari hulu hingga hilir Sungai Bengawan Solo. Hal itu merupakan dampak dari efisiensi anggaran yang diinstruksikan pemerintah pusat.

"Jadi sebetulnya para petugas ini merupakan petugas kontrak per tiga bulan. Terakhir mereka selesainya bulan Desember 2024. Harusnya kontrak lagi Januari-Maret, tapi kami tunggu DIPA 2025," ujar Kepala BBWS Bengawan Solo Maryadi Utama di Solo, Jumat, 14 Februari 2025.

Menurutnya, pengadaan kembali pegawai honorer khususnya petugas pos hidrologi tergantung daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA). "Anggaran masih dibahas di DPR, setelah itu kembali ke Kementerian Keuangan, kemudian diproses lagi. Jadi harus menunggu sampai dengan DIPA kami ada, dibuka blokirnya baru kemudian kami hire lagi petugas pos hidrologi," bebernya.
 

Baca: Sri Mulyani: Beasiswa KIP hingga LPDP Tidak Terdampak Efisiensi Anggaran

Terkait itu, pihaknya telah melakukan sosialisasi pada para petugas yang dirumahkan. Mereka mengeklaim para petugas pos hidrologi menerima kondisi saat ini. Ia menambahkan, BBWS BS mengeluarkan anggaran untuk petugas pos hidrologi sebesar Rp75 juta per bulan. 

"Takutnya kalau kami tidak memberikan surat kemarin, mereka akan menanyakan haknya. Sementara kami belum tahu ada anggaran atau tidak untuk itu. Totalnya ada 99 orang dari hulu sampai hilir Bengawan Solo. Hanya kami kan harus menunggu anggaran yang masih diblokir sampai dengan saat ini," imbuhnya.

Maryadi meminta petugas yang sebelumnya bertugas di pos hidrologi untuk bersabar terlebih dahulu sambil menunggu kondisi lebih lanjut.  "Jadi sebetulnya bukan kami memutuskan secara sepihak. Kami masih menunggu kepastian DIPA," ungkapnya.