Paus Leo XIV menyambut baik gencatan senjata yang disepakati India-Pakistan. Foto: Vatican News
Fajar Nugraha • 12 May 2025 18:10
Vatikan City: Paus Leo XIV pada Minggu 11 Mei 2025 menyambut baik pengumuman gencatan senjata antara India dan Pakistan, dan berharap adanya "kesepakatan abadi" antara kedua negara Asia Selatan, demikian dilaporkan Vatican News.
"Saya berharap, melalui negosiasi yang akan datang, kesepakatan abadi dapat segera tercapai," katanya dalam doa Minggu pertamanya dari balkon Lapangan Santo Petrus, seperti dikutip Vatican News, Senin 12 Mei 2025.
Mengingat "tragedi besar" yang disebabkan oleh Perang Dunia II, Paus yang baru terpilih itu meminta para penguasa dunia untuk mencegah perang dunia ketiga, dengan mengatakan: "Tidak akan ada lagi perang!"
Mengenai perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung, ia berkata: “Saya turut merasakan penderitaan rakyat Ukraina tercinta.”
Paus juga mendesak agar "segala upaya dilakukan untuk mencapai perdamaian sejati, adil, dan abadi sesegera mungkin. Semoga semua tahanan dibebaskan. Semoga anak-anak kembali ke keluarga mereka.”
Mengenai krisis kemanusiaan di Gaza, termasuk pemblokiran bantuan kemanusiaan yang telah berlangsung selama lebih dari dua bulan, ia berkata: “Saya sangat sedih dengan apa yang terjadi.”
“Biarkan pertempuran segera dihentikan, biarkan bantuan kemanusiaan diberikan kepada penduduk sipil yang kelelahan, dan semoga semua sandera dibebaskan,” tambah Paus Leo.
Doa Minggu pertama Leo dihadiri oleh banyak orang, dan ia memanfaatkan kesempatan itu untuk memperingati Hari Ibu, menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada semua ibu di seluruh dunia.
Meneruskan mendiang Paus Fransiskus, Kardinal Amerika Robert Prevost terpilih sebagai paus baru Kamis lalu, dengan nama Leo XIV – paus kelahiran Amerika pertama dalam sejarah Gereja Katolik.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia akan bekerja sama dengan India dan Pakistan untuk menyelesaikan pertikaian Kashmir yang telah lama memanas setelah gencatan senjata setelah saling tembak rudal dan senjata antara kedua musuh bebuyutan tersebut, yang mengakibatkan puluhan korban di kedua belah pihak.
Hampir 53.000 warga Palestina telah tewas dalam perang genosida Israel sejak Oktober 2023, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Minggu.