Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto: KCNA
Fajar Nugraha • 9 May 2025 07:48
Seoul: Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un mengawasi uji coba rudal balistik jarak pendek dan artileri jarak jauh pada 8 Mei dan menekankan pentingnya kesiapan tempur kekuatan nuklir negara itu.
“Uji coba tersebut, yang juga mencakup pemeriksaan keandalan operasional sistem pemicu nuklir, dirancang untuk memastikan postur respons cepat untuk melawan iklim militer regional yang sensitif,” kata kantor berita KCNA, seperti dikutip Jumat 9 Mei 2025.
Korea Selatan (Korsel) dan Jepang pada 8 Mei melaporkan beberapa rudal balistik ditembakkan dari pantai timur Korut dalam apa yang diyakini sebagai uji kinerja rudal jarak pendek yang telah dikerahkan.
KCNA mengatakan sistem roket peluncur ganda 600mm dan rudal balistik taktis Hwasong-11 dikerahkan untuk uji coba tersebut.
Hwasong-11 dikenal secara internasional sebagai KN-23, serangkaian rudal balistik jarak pendek Korea Utara yang menurut pejabat Ukraina dan Barat dipasok ke Rusia dan digunakan oleh Moskow untuk menyerang Ukraina.
“Menjelang peluncuran rudal, ada pemeriksaan sistem pertahanan nuklir, yang dijuluki oleh Korea Utara sebagai pemicu nuklir’,” kata KCNA.
"Kim Jong-Un mengatakan bahwa sangat penting untuk terus menyempurnakan kesiapan tempur normal kekuatan nuklir" untuk mencegah perang dan berperang," kata KCNA.
"Ia mengatakan bahwa DPRK harus terus mengarahkan upaya untuk terus meningkatkan kemampuan serangan presisi jarak jauh dan efisiensi sistem persenjataan," kata KCNA, menggunakan bentuk singkat untuk nama resmi negara tersebut.
Seorang pejabat militer Korea Selatan dan seorang analis mengatakan peluncuran rudal pada 8 Mei kemungkinan untuk menguji kinerja persenjataan rudal jarak pendek, mungkin untuk meningkatkannya agar dapat diekspor.