Spanyol Tangkap 9 Pelaku Kekerasan Anti-Imigran di Spanyol Selatan

Ilustrasi: Medcom.id

Spanyol Tangkap 9 Pelaku Kekerasan Anti-Imigran di Spanyol Selatan

Fajar Nugraha • 15 July 2025 16:06

Murcia: Kepolisian Spanyol menangkap sembilan orang terkait rangkaian kekerasan bermotif anti-imigran yang berlangsung selama tiga malam berturut-turut di kota Torre Pacheco, wilayah tenggara Murcia. Kerusuhan terjadi setelah seruan dari kelompok sayap kanan radikal menyusul insiden penyerangan terhadap seorang lansia lokal pada 9 Juli lalu.

Menurut pejabat pemerintah pusat untuk wilayah Murcia, Mariola Guevara Cava, para tersangka ditangkap atas keterlibatan mereka dalam kerusuhan yang mulai merebak sejak Jumat, 11 Juli 2025. Hingga kini, lima orang dilaporkan terluka, dan aparat telah mengerahkan 90 anggota Polisi Garda Sipil (Civil Guard) guna mencegah masuknya agitator ke kota berpenduduk 35.000 orang tersebut.

Mengutip dari Politico, Selasa, 15 Juli 2025, kekerasan bermula setelah korban penyerangan, seorang warga lansia mengklaim salah satu pelaku adalah warga Maroko. Klaim itu dimanfaatkan kelompok-kelompok ekstremis untuk memprovokasi aksi kekerasan terhadap komunitas migran. Dalam tiga malam terakhir, sekelompok massa melakukan “perburuan” terhadap imigran.

Menteri Dalam Negeri Spanyol Fernando Grande-Marlaska menyalahkan retorika politik sayap kanan sebagai pemicu utama. Ia secara khusus menyinggung partai Vox karena terus menerus mengaitkan imigrasi dengan kejahatan.

"Retorika sayap kanan yang mengaitkan migrasi dengan kriminalitas secara tidak berdasar telah melahirkan kekerasan di jalanan," ujarnya, seraya menambahkan bahwa sejumlah kelompok terorganisir menyerukan kekerasan melalui media sosial.

Saat ini, Polisi Nasional tengah menyelidiki akun-akun daring yang diduga menjadi sumber ajakan kekerasan. Pihak berwenang juga telah mengidentifikasi lebih dari 20 kendaraan yang datang dari luar kota dan membawa benda-benda berbahaya yang diyakini akan digunakan sebagai senjata.

Pemimpin Vox, Santiago Abascal, menuding kebijakan migrasi pemerintah sebagai penyebab utama kerusuhan. Sementara itu, pemimpin regional Vox di Murcia, José Ángel Antelo, selama akhir pekan secara terbuka menuduh “imigran ilegal” sebagai pelaku kejahatan, dan menyerukan pengikutnya untuk “mengembalikan kedamaian dan keamanan di lingkungan kita”.

Merespons pernyataan itu, Partai Sosialis di Murcia telah mengajukan pengaduan ke Kejaksaan Umum pada Senin. Dalam laporan tersebut, partai itu menilai bahwa pernyataan Antelo bersifat xenofobia dan memenuhi unsur tindak pidana kebencian.

Torre Pacheco dikenal sebagai kota pertanian dengan sekitar sepertiga populasi berasal dari luar negeri, sebagian besar bekerja di sektor agrikultur. Pemerintah pusat kini meningkatkan pengawasan keamanan di wilayah tersebut untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

(Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)