Kim Jong-un mencoba senapan sniper saat mengunjungi pasukan khusus Korea Utara, Jumat, 4 April 2025. (KCNA VIA KNS)
Willy Haryono • 5 April 2025 11:59
Pyongyang: Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mencoba senapan sniper yang baru dikembangkan negaranya, kata media Korean Central News Agency (KCNA) pada Sabtu, 5 April 2025. Uji coba dilakukan saat Kim memeriksa pasukan khusus Korea Utara yang pelatihannya bertujuan memperkuat "kemampuan perang yang sebenarnya untuk menjamin kemenangan.”
Unit-unit tersebut termasuk di antara ribuan pasukan Korea Utara yang menurut badan mata-mata Korea Selatan telah dikerahkan Pyongyang ke Rusia untuk mendukung perang Moskow melawan Ukraina.
Selama kunjungan ke unit operasi khusus pada hari Jumat, Kim mengatakan "kemampuan perang yang sebenarnya untuk menjamin kemenangan di medan perang diperkuat melalui pelatihan intensif," lapor KCNA dan dikutip AFP.
Ia menambahkan bahwa pelatihan mereka adalah "ekspresi patriotisme dan kesetiaan yang paling jelas kepada negara," menurut kantor berita tersebut.
Sejumlah foto yang dirilis media pemerintah menunjukkan Kim mengintip melalui teropong senapan sniper, yang menurut KCNA akan "dipasok ke unit operasi khusus.”
Foto-foto lain menunjukkan Kim menunjuk ke sasaran, berjongkok di samping tentara yang mengenakan kamuflase tebal, dan tersenyum serta melambaikan tangan kepada pasukan.
Kim mengawasi "latihan menembak senapan otomatis dan latihan menembak senapan runduk" dan, setelah secara pribadi menguji coba senjata tersebut, menyatakan "sangat puas atas kinerja dan kekuatan senapan runduk yang dikembangkan dengan cara kami sendiri,” lapor KCNA.
Kunjungan Kim ke pasukan khusus tersebut dilakukan di hari yang sama ketika Mahkamah Konstitusi Korea Selatan menegakkan pemakzulan presiden Yoon Suk-yeol atas deklarasi darurat militernya yang membawa bencana, memecatnya dari jabatan dan memicu pemilihan umum baru.
Yoon telah membela upayanya pada 3 Desember untuk menumbangkan pemerintahan sipil sebagai hal yang diperlukan untuk membasmi "kekuatan anti-negara" dan apa yang ia klaim sebagai ancaman dari Korea Utara.
KCNA melaporkan pemecatan Yoon untuk pertama kalinya pada hari Sabtu, mengutip media asing. Pemimpin oposisi Korea Selatan Lee Jae-myung dipandang sebagai calon terdepan dalam pemilu berikutnya, kata para ahli, dan partainya telah mengambil pendekatan yang lebih lunak terhadap Korea Utara.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang bertemu Kim tiga kali selama pemerintahan pertamanya, mengatakan pekan ini bahwa ia sedang "berkomunikasi" dengan Kim dan bermaksud untuk "melakukan sesuatu pada suatu saat,” menurut kantor berita Yonhap di Seoul.
Baca juga: Kim Jong-Un Awasi Uji Coba Drone Bunuh Diri Dilengkapi Kecerdasan Buatan