Jakarta: Persaingan di segmen laptop gaming kelas premium kian memanas menjelang akhir 2025. Produsen besar seperti ASUS, Lenovo, Acer, dan MSI terus beradu menghadirkan perangkat dengan performa ekstrem, desain futuristik, dan sistem pendinginan paling mutakhir.
Berdasarkan penilaian dari berbagai media teknologi global seperti TechRadar, NotebookCheck, dan Tom’s Hardware, empat model teratas tahun ini ditempati oleh ASUS ROG Strix G18 (2025), Lenovo Legion 9i Gen 10, Acer Predator Helios 18 (2025), dan MSI Titan 18 HX.
1. ROG Strix G18
ASUS ROG Strix G18 menjadi sorotan berkat perpaduan prosesor Intel® Core™ i9-14900HX dan GPU NVIDIA® GeForce RTX™ 5060, menjadikannya salah satu perangkat dengan performa grafis paling stabil di kelasnya.
Layar berukuran 18 inci 2.5K (2560×1600) 240Hz dengan teknologi G-Sync memberikan pengalaman visual halus dan respons cepat—ideal bagi gamer kompetitif maupun kreator konten yang menuntut akurasi warna tinggi.
Secara desain, Strix G18 mempertahankan identitas agresif khas seri ROG, lengkap dengan pencahayaan RGB 360 derajat dan sistem pendingin Tri-Fan Technology yang diklaim lebih efisien 20 persen dari generasi sebelumnya.
Dalam ulasannya, NotebookCheck menyebut ROG Strix G18 sebagai
“a true desktop replacement with excellent performance and cooling efficiency.” Tak heran jika banyak pengulas menilai perangkat ini sebagai laptop paling seimbang antara daya, suhu, dan tampilan di sepanjang 2025.
2. Legion 9i Gen 10
Lenovo kembali memimpin inovasi lewat Legion 9i Gen 10, laptop gaming tipis pertama di dunia yang mengusung sistem pendingin cair internal. Teknologi ini memungkinkan performa tinggi tanpa suara kipas berlebih, sekaligus menjaga suhu tetap stabil saat bermain gim berat.
Ditenagai Intel® Core™ Ultra 9-275HX dan NVIDIA® GeForce RTX™ 5080 Laptop GPU, Legion 9i menampilkan efisiensi daya luar biasa. Layar 18 inci 4K (3840×2400) dengan refresh rate 240Hz dan tingkat kecerahan hingga 1.200 nits menghadirkan detail visual memukau.
Bodi berbahan serat karbon yang ringan namun kokoh membuatnya tampil premium dan futuristik. Dalam ulasan TechRadar, perangkat ini disebut
"Redefining high-performance gaming laptops with a liquid cooling system that truly works".
Lewat performa tinggi dengan dilengkapi sistem pendingin cair yang benar-benar berfungsi, TechRadar ingin menekankan bahwa Lenovo Legion 9i Gen 10 berhasil menetapkan standar baru di dunia laptop gaming kelas atas. Banyak laptop gaming sebelumnya mengeklaim menggunakan pendingin cair, tetapi sering kali sistem itu tidak efektif atau hanya sebatas tambahan kecil dari sistem kipas biasa.
3. Predator Helios 18
Tak mau tertinggal, Acer dan MSI juga memperkuat posisinya di puncak persaingan laptop gaming 2025. Acer Predator Helios 18 (2025) dibekali kipas ganda 5th Gen AeroBlade 3D Fan serta layar Mini-LED 4K 250Hz yang mendukung HDR, menghasilkan visual kontras tinggi dan respons cepat.
4. Titan 18 HX
Sementara itu, MSI Titan 18 HX tampil sebagai laptop super-premium yang menggabungkan Intel® Core™ Ultra 9-285HX, GPU NVIDIA® GeForce RTX™ 4090, serta keyboard mekanikal Cherry MX Ultra Low Profile memberikan sensasi mengetik khas perangkat profesional. NotebookCheck menulis,
Titan 18 HX memakai sistem vapor chamber besar dengan kipas ganda ultra-tipis dan aliran udara multi-arah. Dengan kombinasi itu, suhu komponen bisa dijaga tetap stabil bahkan ketika CPU dan GPU bekerja pada performa maksimum.
Pasar Laptop Gaming Indonesia Terus Bertumbuh
Di luar performa, tren pasar laptop gaming di Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan signifikan. Data dari platform seperti Tokopedia dan Blibli mencatat peningkatan penjualan hingga 30 persen pada semester pertama 2025. Produk dengan GPU seri RTX 4070 ke atas menjadi pilihan favorit konsumen karena dinilai memiliki keseimbangan optimal antara harga dan performa.
Dengan inovasi yang semakin canggih dan pilihan yang semakin beragam, tahun 2025 menjadi momentum penting bagi industri laptop gaming global. Empat model unggulan ROG Strix G18, Legion 9i Gen 10, Predator Helios 18, dan Titan 18 HX bukan sekadar alat bermain, melainkan simbol evolusi teknologi yang membawa pengalaman digital ke level baru.
(Farouq Faza Bagjawan Alnanto)
Streaming