UMI Makassar Jadi Tuan Rumah Future Leaders Camp 2025 Regional III

Wamendiktisaintek, Stella Christie, saat memaparkan materi pada Indonesia Future Leaders Camp (FLC) 2025 Regional III, di UMI Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 12 November 2025. Metrotvnews.com/Muhammad Syawaluddin.

UMI Makassar Jadi Tuan Rumah Future Leaders Camp 2025 Regional III

UMI Makassar Jadi Tuan Rumah Future Leaders Camp 2025 Regional III

Muhammad Syawaluddin • 12 November 2025 15:11

Makassar: Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) membuka Program Indonesia Future Leaders Camp (FLC) 2025 Regional III untuk Wilayah Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara, serta Papua. Sebanyak 60 mahasiswa ikut dalam kegiatan tersebut. 

Sebanyak 60 peserta dari ribuan pelamar terpilih mengikuti FLC Regional III yang merupakan ketua atau pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di tingkat universitas dan ketua atau pengurus organisasi ekstrakampus. FLC Regional III ini berlangsung di Auditorium Al-Jibra Universitas Muslim Indonesia (UMI).

Rektor UMI Makassar, Hambali Thalib, mengatakan ditunjuk sebagai tuan rumah dalam kegiatan Indonesia Future Leaders Camp (FLC) 2025 Regional III merupakan kehormatan bagi UMI Makassar. 

"Ditunjuknya UMI sebagai tuan rumah menjadi kehormatan bagi kami karena dihadiri oleh wamen," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 12 November 2025.
 


Apalagi, kata Hambali Thalib, peserta atau mahasiswa yang hadir di UMI Makassar adalah orang-orang pilihan dari berbagai daerah. Khususnya dari wilayah Timur Indonesia. 

"Pesertanya hampir seluruh wialyah Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Sehingga dengan kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kasih kepada kementerian," jelas Hambali Thalib. 


Wamendiktisaintek, Stella Christie, saat memaparkan materi pada Indonesia Future Leaders Camp (FLC) 2025 Regional III, di UMI Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 12 November 2025. Metrotvnews.com/Muhammad Syawaluddin. 

Wamendiktisaintek, Stella Christie, menekankan pentingnya membangun ekosistem regenerasi kepemimpinan nasional yang kuat. Hal tersebut dilakukan demi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045

"Untuk mewujudkannya, tentu dibutuhkan persiapan, berupa pembangunan kapasitas para pemuda sebagai calon pemimpin," ujar Stella Christie. 

Lebih lanjut, dalam materinya yang bertujuk Policy Making 1 SKS, Wamen Stella juga menekankan pentingnya melakukan analisis. Untuk itu, para peserta diminta untuk tidak hanya pasif mendengarkan, namun ikut berpikir terkait dampak, keterlaksanaan, dan resistansi.

“Sebagai pemimpin, Anda harus bisa berdiskusi dan membuka diri terhadap perbedaan. Itu yang namanya 'trigger warning'. Hal itulah yang akan menjadi bekal sebagai pemimpin,” tegas Wamendiktisaintek.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Silvana Febiari)