Perdana Menteri Timor-Leste Kay Rala Xanana Gusmão melakukan kunjungan resmi ke Sekretariat ASEAN di Jakarta. Foto: Metrotvnews.com
Muhammad Reyhansyah • 11 December 2025 20:14
Jakarta: Perdana Menteri Timor-Leste Kay Rala Xanana Gusmão melakukan kunjungan resmi ke Sekretariat ASEAN di Jakarta, Kamis, 11 Desember 2025, dalam rangka menandai babak baru hubungan negaranya dengan Asia Tenggara. Kunjungan ini menjadi momentum simbolik setelah Timor-Leste resmi bergabung sebagai anggota ke-11 ASEAN pada KTT ke-47 di Malaysia, Oktober lalu.
Setiba di Markas ASEAN, PM Xanana disambut Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn. Keduanya bersama-sama meresmikan “Icon of Timor-Leste”, lambang negara yang kini terpampang sejajar dengan 10 negara anggota ASEAN lainnya. Peresmian ini menjadi simbol integrasi penuh Timor-Leste ke dalam keluarga besar ASEAN.
Dalam pembukaannya, Xanana menyebut aksesi Timor-Leste ke ASEAN sebagai pemenuhan “mimpi panjang” rakyatnya untuk berdiri sejajar di kawasan. Ia menyampaikan bahwa perjalanan menuju momen ini tidak lahir dari proses singkat, melainkan dari sejarah rumit penjajahan, perjuangan, dan rekonsiliasi panjang bangsa Timor-Leste.
“Bagi rakyat Timor-Leste, bergabungnya kami dengan ASEAN adalah perwujudan impian yang kami genggam sejak lama. Ini juga penegasan akan perjalanan kami sebagai bangsa—dari ketahanan dan tekad, menuju harapan dan masa depan,” ujar Xanana.
Titik Balik Timor-Leste
Xanana menggambarkan keanggotaannya di ASEAN sebagai “pivotal moment”, titik balik yang mengalihkan fokus bangsa dari masa lalu yang sulit menuju visi regional yang lebih besar. Ia mengingat bagaimana Timor-Leste sempat “terputus dari dunia” saat perjuangan bersenjata berlangsung, namun tetap memegang keyakinan bahwa hak menentukan nasib sendiri adalah sesuatu yang sah.
Ia juga menyoroti peran penting Indonesia dalam proses rekonsiliasi dan transformasi Timor-Leste pascareferendum 1999. Xanana menyebut hubungan kedua negara kini menjadi contoh nyata rekonsiliasi yang berhasil.
“Kami memahami bahwa keberhasilan bangsa kecil seperti kami bergantung pada persahabatan dengan tetangga. Rekonsiliasi kami dengan Indonesia menjadi fondasi untuk membangun masa depan tanpa rasa takut atau kebencian,” kata Xanana.
Ia bahkan mengenang bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah tokoh pertama yang mendorong Timor-Leste mengajukan keanggotaan ASEAN pada 2011.
Menurut Xanana, integrasi Timor-Leste ke ASEAN membawa konsekuensi besar: tanggung jawab untuk berkontribusi, sekaligus peluang untuk berkembang bersama. Ia menegaskan bahwa negaranya siap menjalankan peran penuh dalam kerja sama politik, ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan.
Fondasi Keanggotaan Baru
Sementara itu, Dr. Kao menegaskan bahwa kunjungan PM Xanana memiliki arti strategis bagi proses integrasi penuh Timor-Leste ke ASEAN. “Kunjungan ini sangat penting saat kita bekerja memastikan integrasi Timor-Leste berlangsung mulus,” ujar Sekjen Kao.
Ia menyebut kehadiran Xanana di Markas ASEAN sebagai babak baru dalam sejarah kawasan. “Aksesi Timor-Leste adalah tonggak bersejarah yang menegaskan kembali prinsip perdamaian, kerja sama, dan saling menghormati yang menjadi fondasi ASEAN,” kata Sekjen Kao.
Ia menilai Timor-Leste datang dengan kesiapan institusional dan kapasitas diplomatik yang semakin kuat. “Di bawah kepemimpinan Yang Mulia, Timor-Leste telah memperdalam diplomasi, memperkuat institusi, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Sekjen Kao.
Negara itu disebut membawa nilai strategis bagi ASEAN, mulai dari demografi yang dinamis hingga posisi geografis yang memperkuat konektivitas kawasan. “Ekonomi yang berkembang dan infrastruktur digital yang meluas menempatkan Timor-Leste sebagai kontributor penting bagi agenda inovasi ASEAN,” tambah Sekjen Kao.
Sekjen Kao juga menyoroti rekam jejak positif Timor-Leste selama menjadi negara pengamat.
“Keterlibatan aktif di ketiga pilar komunitas ASEAN telah membangun fondasi kuat bagi keanggotaannya,” kata diplomat ternama Kamboja.
Ia menegaskan bahwa komitmen Timor-Leste terhadap dialog, diplomasi, dan kemitraan akan memperkuat kemampuan ASEAN dalam menghadapi tantangan kawasan. “Kualitas ini akan membantu menjaga stabilitas dan mewujudkan visi komunitas ASEAN yang lebih kohesif dan berorientasi ke depan,” ujar Sekjen Kao.
Kunjungan Xanana ke Sekretariat ASEAN ini tidak hanya menandai pencapaian diplomatik, tetapi juga menjadi refleksi perjalanan Timor-Leste dari masa sulit menuju panggung regional. Dengan ikon negara kini resmi dipasang di markas ASEAN, Timor-Leste ingin menunjukkan bahwa mereka bukan lagi negara pengamat, melainkan bagian utuh dari komunitas Asia Tenggara.