Pemeriksaan mata siswa. Foto: Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 6 December 2025 23:13
Jakarta: Kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan mata dinilai masih tergolong rendah. Padahal, kesehatan mata sangat penting, terutama bagi siswa.
Banyak siswa yang kesulitan belajar akibat gangguan penglihatan. Terlebih, sebagian masyarakat tidak bisa mengatasi persoalan ini karena keterbatasan finansial untuk membeli kacamata.
“Ada banyak anak di Indonesia bahkan di Jakarta yang mengalami penglihatan yang tidak baik dan mereka tergolong yang kurang beruntung. Sebagai orang yang lebih mendapatkan kesempatan, maka kami tergerak membantu mereka,” kata Founder REVIBES, Carissa Handrian, dalam keterangannya, dilansir pada Sabtu, 6 Desember 2025.
Kondisi ini mendorong komunitas REVIBES bersama LIONS CLUB dan LEO CLUB BBS PIK mengadakan pemeriksaan mata dan pemberian kacamata secara gratis untuk siswa sekolah. Kegiatan yang diselenggarakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 36 Jakarta ini diikuti 531 siswa, guru, dan staf pada Jumat, 5 Desember 2025.
Carissa berharap siswa yang menerima kacamata gratis dapat menggunakannya sebagai pintu untuk membuka masa depan yang lebih cerah. Belajar menjadi lebih fokus dan lebih memotivasi untuk meraih prestasi setinggi-tingginya.
Menurut dia, gangguan penglihatan akan menurunkan konsentrasi belajar dan sulit memahami pelajaran.
Selain pemeriksaan mata dan pemberian kacamata gratis, lanjut Carissa, pada kegiatan ini diperkenalkan aplikasi REVIBES. Aplikasi ini merupakan platform digital inovatif yang mendorong masyarakat untuk aktif dalam kegiatan donasi sosial dan daur ulang.
Melalui aplikasi ini, pengguna dapat memperoleh poin dari aktivitas check-in harian maupun dari penyerahan barang bekas yang akan ditimbang dan dikonversi menjadi poin yang dapat ditukar menjadi voucher sembako, voucher makanan, atau disalurkan kembali dalam bentuk donasi. Poin juga dapat diperoleh dengan mengikuti event yang digelar REVIBES.
Parai guru dan siswa mengapresiasi bantuan pemeriksaan mata gratis ini. Bantuan tersebut dinilai sangat bermanfaat dan berguna untuk menunjang kegiatan belajar.
“Kegiatan ini sangat berguna karena banyak teman saya yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki gangguan pada matanya dan enggan ke dokter mata,” ujar Siswa Kelas VIII MTsN 36 Jakarta, Vina.
Dengan adanya pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis, kata Vina, teman-temannya menjadi lebih sadar bahwa mata mereka tidak baik-baik saja. Bantuan kacamata gratis ini juga dapat membantu mereka melihat lebih jelas dan fokus.
Pemeriksaan mata siswa. Foto: Istimewa
Hal senada disampaikan Guru PPKN dan TIK MTsN 36 Jakarta, Siti Rahimah. Menurut dia, kegiatan ini sebagai langkah kecil yang berdampak besar dan berarti. Terlebih lagi melahirkan inovasi dengan menciptakan aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya sangat mengapresiasi Carissa Handrian yang masih muda tapi memiliki kepedulian sosial dan inovasi menciptakan aplikasi. Harapannya, kegiatannya ini dapat menginspirasi para siswa menciptakan suatu inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar Siti.
Gerakan sosial berbasis teknologi yang dilakukan REVIBES bakal terus bergulir dengan membangun kolaborasi positif antara komunitas, lembaga sosial, dan institusi pendidikan. Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada aksi sosial sesaat, tetapi juga membangun pola pikir baru tentang keberlanjutan dan pemberdayaan komunitas, serta upaya bersama memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat luas.