Presiden Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Irham Ali Saifuddin. Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 3 December 2025 06:47
Jakarta: Presiden Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Irham Ali Saifuddin, menyerukan pentingnya tata kelola dunia yang lebih berkeadilan, termasuk restorasi mata pencaharian sebagai bagian dari kemerdekaan Palestina. Hal itu disampaikan Irham di forum BRICS People’s Summit 2025 di Rio de Janeiro, Brazil, pada Senin, 1 Desember 2025.
“Dunia sudah seharusnya menyudahi praktik neo-kolonialisme dan no-imperialisme dalam bentuk kooptasi segelintir negara terhadap negara dunia ketiga yang lebih lemah. Dunia juga harus menyudahi agresi militer terhadap sebuah negara, embargo ekonomi terhadap sebuah negara, demi terwujudnya new governance of world order, termasuk opresi Israel atas Palestina,” kata Irham dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 3 Desember 2025.
Irham hadir sebagai salah satu penanggap dalam puncak pertemuan kelompok masyarakat sipil yang tergabung dalam BRICS pada 1-4 Desember 2025.
Pertemuan ini dihadiri perwakilan masyarakat sipil dari negara-negara anggota BRICS dan diselenggarakan BRICS Civil Council. Mereka mendiskusikan beberapa isu multilateral strategis seperti From Economic Cooperation to the Construction of Multipolarity, The New Global Order: hegemonic Disputes and Geopolitical Reconfiguration, dan BRICS and the Challenges of Global Governance in the 21st Century.
Dia menekankan tatanan dunia tidak boleh lagi permisif terhadap operasi dan dominasi negara tertentu terhadap dunia yang lebih lemah. Ekonomi dunia perlu tata kelola baru yang lebih berkeadilan dan memenangkan seluruh penduduk dunia, bukan saja untuk negara-negara maju dan kuat.
“Dunia perlu keseimbangan baru. BRICS harus menjalankan agenda ini mengingat saat ini BRICS sudah memperluas keanggotaannya setara dengan 54,6% populasi dunia. BRICS menjadi platform multilateral yang strategis dan seharusnya bisa menjadi generator baru tata kelola dunia baru yang lebih adil, damai dan setara,” ujar Irham.
Baca Juga:
BRICS Jadi Arah Baru Diplomasi Indonesia dalam Perluasan Kemitraan Strategis |