Sudirman Said Bantah Terlibat dalam Pembentukan Parpol Anies Baswedan

Sudirman Said. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez

Sudirman Said Bantah Terlibat dalam Pembentukan Parpol Anies Baswedan

Fachri Audhia Hafiez • 2 September 2024 10:47

Jakarta: Mantan menteri mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membantah ikut terlibat aktivitas pembentukan partai politik (parpol) yang digagas oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Parpol itu berjuluk Partai Perubahan.

"Saya tidak terlibat dalam aktivitas tersebut, seperti publikasi terlampir," kata Sudirman dikutip dari akun X pribadinya, @sudirmansaid, dan dikonfirmasi Medcom.id, Senin, 2 September 2024.

Dia menegaskan setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, tak pernah ikut politik praktis. Sudirman sibuk mengikuti seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sejak selesai Pilpres 2024, saya tidak mengikuti kegiatan politik praktis apapun. Beberapa bulan ini saya fokus mengikuti proses seleksi calon pimpinan KPK," ujar Sudirman.

Sudirman mengetahui bahwa Anies sedang menggagas parpol. Hal ini dilakukan usai tak berkontestasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

"Melalui pemberitaan media, saya mendengar Pak @aniesbaswedan sedang mempertimbangkan pembentukan ormas atau parpol, setelah tidak ikut pilkada 2024. Saya doakan semoga langkah-langkah beliau ke depan dimudahkan," ujar dia.
 

Baca juga: Anies Buka Peluang Berbincang dengan Petinggi Parpol


Sebelumnya, beredar sebuah gambar yang bertuliskan 'Segera lahir wadah perjuangan baru: Partai Perubahan'. Gambar itu mencatut tokoh-tokoh yang disebut terlibat pembentukan parpol itu.

Selain Anies dan Sudirman Said, nama lainnya yaitu Rocky Gerung, Tom Lembong, Refly Harun, Abraham Samad, Feri Amsari, Novel Baswedan, Bambang Widjojanto, Akbar Faisal, Laode Basir, Faizal Assegaf, Denny Indrayana, Putra Jaya Husin, dan Sahrin Hamid.

Gambar itu seolah mengajak sejumlah pihak. Tertulis 'guru besar, dosen, mahasiswa, kaum milenial, kaum perempuan, gen z, profesional muda, buruh tani, nelayan, ayo rapatkan barisan. Selamatkan Demokrasi Indonesia tanpa Oligarki."

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)