Serangan  AS dan Irak Tewaskan 15 Anggota ISIS di Irak Barat

Prajurit pasukan khusus bersiaga di salah satu kota di Irak. (Anadolu Agency)

Serangan AS dan Irak Tewaskan 15 Anggota ISIS di Irak Barat

Willy Haryono • 31 August 2024 17:03

Baghdad: Operasi gabungan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) dan Irak menewaskan 15 anggota kelompok Islamic State (ISIS) di Irak bagian barat, dengan tujuh tentara AS terluka selama operasi tersebut, kata Komando Pusat AS (CENTCOM) pada Jumat lalu.

Serangan tersebut menargetkan para pemimpin Daesh dan dilakukan pada Kamis pagi, mengakibatkan "tewasnya 15 anggota ISIS" dengan "tidak ada indikasi korban sipil," kata CENTCOM di platform media sosial X. Daesh merupakan akronim lain dari ISIS.

Dikatakan bahwa anggota ISIS "dipersenjatai berbagai senjata, granat, dan sabuk 'bunuh diri' peledak," dan bahwa pasukan Irak terus "mengeksploitasi lebih lanjut lokasi yang diserbu.” CENTCOM hanya menyebutkan bahwa operasi tersebut terjadi di Irak barat.

Melansir dari Gulf today, Sabtu, 31 Agustus 2024, lima tentara AS terluka selama serangan itu dan dua lainnya terluka akibat terjatuh, kata seorang pejabat pertahanan. Salah satu yang terluka dievakuasi untuk perawatan, seperti halnya salah satu personel yang terluka karena terjatuh.

Ketujuh orang tersebut saat ini berada dalam kondisi stabil, kata pejabat itu.

"ISIS tetap menjadi ancaman bagi kawasan, sekutu kita, serta tanah air kita. US CENTCOM bersama koalisi kita dan mitra Irak, akan terus mengejar teroris ini secara agresif," tambah CENTCOM.

Operasi dilakukan saat Baghdad dan Washington telah terlibat dalam pembicaraan selama berbulan-bulan mengenai keberadaan pasukan koalisi melawan kelompok ekstremis di Irak.

Meski Irak menyatakan tujuan untuk menghabisi sepenuhnya ISIS, tidak ada rentang waktu yang diumumkan ke publik.

AS memiliki sekitar 2.500 tentara di Irak dan 900 di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional melawan kelompok ISIS.

Pasukan koalisi telah menjadi sasaran puluhan kali serangan dengan pesawat nirawak (drone) dan roket di Irak serta Suriah. Serangan ini terkait dengan perang Israel-Hamas di Jalur Gaza yang pecah pada awal Oktober, yang menarik sejumlah kelompok bersenjata yang didukung Iran di seluruh Timur Tengah.

Musim dingin lalu, Perlawanan Islam Irak, aliansi longgar kelompok yang didukung Iran, mengklaim sekitar 175 serangan roket dan drone terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah.

Pasukan AS telah melancarkan sejumlah serangan balasan terhadap kelompok militan di kedua negara tersebut.

Serangan hari Kamis juga terjadi kurang dari seminggu setelah pasukan AS menewaskan seorang pemimpin senior kelompok militan yang berafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah.

Baca juga:  Sejumlah Prajurit AS Terluka dalam Serangan Roket di Pangkalan Irak

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)