Setidaknya 35 Anak Meninggal Berdesakan saat Pasar Malam Natal di Nigeria

Salah satu korban yang diselamatkan dari himpitan warga di Pasar Malam saat Natal. Foto: Independent

Setidaknya 35 Anak Meninggal Berdesakan saat Pasar Malam Natal di Nigeria

Fajar Nugraha • 20 December 2024 13:21

Ibadan: Setidaknya 35 anak meninggal dan enam lainnya luka parah setelah kerumunan orang berdesakan di pasar malam Natal di kota Ibadan, Nigeria.

Polisi mengatakan, mereka telah menangkap delapan orang, termasuk penyelenggara karnaval Naomi Silekunola. Insiden itu terjadi pada Rabu di sebuah pasar malam yang diselenggarakan di Sekolah Menengah Atas Islam, Bashorun, Ibadan, tempat lebih dari 5.000 anak berkumpul.

Penyelenggara mengumumkan bahwa anak-anak "akan memenangkan hadiah menarik seperti beasiswa dan hadiah berlimpah lainnya". Kerumunan orang berdesakan saat penyelenggara utama tiba di acara tersebut dan anak-anak berusaha masuk untuk menerima hadiah uang tunai dan juga makanan.

Rekaman video dari tempat kejadian menunjukkan kerumunan besar orang dan beberapa orang tua membawa tubuh anak-anak mereka yang tak bernyawa dalam keributan itu.

Adewale Osifeso, juru bicara kepolisian di negara bagian Oyo, mengatakan mereka telah menangkap kepala sekolah bersama dengan penyelenggara dan penyelidikan atas pembunuhan itu telah dibuka.

"Keadilan akan ditegakkan sebagaimana mestinya," kata Osifeso, seperti dikutip The Independent, Jumat 20 Desember 2024.

Polisi meningkatkan keamanan di area tersebut untuk menjaga hukum dan ketertiban, karena khawatir akan adanya protes dan kerusuhan.

“Warga di sekitar poros tersebut diimbau untuk tidak panik karena mereka akan menyaksikan patroli tingkat tinggi dan kehadiran polisi yang terlihat jelas,” kata pernyataan tersebut.

Presiden Nigeria Bola Tinubu menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, dan menjanjikan penyelidikan.

Gubernur negara bagian Oyo Seyi Makinde mengatakan penyelidikan menyeluruh telah dimulai.

“Kami turut berduka cita kepada keluarga dan orang-orang terkasih yang terdampak oleh tragedi ini. Semoga arwah para korban beristirahat dengan tenang,” tulisnya.

“Kami bersimpati kepada orang tua yang kegembiraannya tiba-tiba berubah menjadi duka karena kematian ini,” ungkap Tinubu.

Sejumlah besar anak-anak dan orang tua mereka telah berkumpul karena mereka berharap untuk menerima masing-masing 5.000 naira atau sekitar Rp52 ribu serta makanan gratis.

Nigeria, negara terpadat di Afrika dengan 230 juta orang, menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam satu generasi. Inflasi telah mencapai tingkat tertinggi dalam tiga dekade dengan harga pangan yang meningkat sangat cepat.

Kerumunan massa pada bulan Maret tahun ini menewaskan dua mahasiswi saat ribuan orang berkumpul untuk program pembagian beras di Universitas Negeri Nasarawa, Keffi, dekat ibu kota Abuja.

Tiga hari kemudian sedikitnya tujuh orang tewas dalam penyerbuan di negara bagian Bauchi utara saat orang-orang berkumpul untuk mengambil sumbangan sebesar 5.000 naira yang dijanjikan oleh seorang dermawan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)