Ilustrasi. Foto: Dokumen Kementerian Keuangan
Naufal Zuhdi • 4 November 2024 21:30
Jakarta: Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan ketiga berpotensi di kisaran 4,9-5 persen.
"Jadi artinya kemungkinan besar sedikit di bawah lima persen, bisa lima persen tapi itu maksimum," kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal dilansir Media Indonesia, Senin, 4 November 2024.
Faisal menjabarkan, proyeksi tersebut dipatoknya karena dua permasalahan utama sumber pertumbuhan ekonomi, yaitu konsumsi rumah tangga yang melemah dibarengi dengan industri manufaktur yang juga melemah.
"Dari sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga yang berkontribusi lebih dari 50 persen mengalami pelemahan kemungkinan di kisaran 4,9 persen. Demikian pula jika dilihat dari lapangan usaha, dari sisi sektor industri manufaktur diperkirakan melambat karena dia merupakan kontributor besar terhadap PDB, maka perlambatan industri manufaktur berdampak besar terhadap pertumbuhan yang lebih lambat," jelas dia.
Baca juga:
Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi 8% Bukan Mustahil |
(2).jpeg)