Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 28 October 2023 09:58
Simalungun: Tim SAR menghentikan operasi pencarian terhadap dua warga Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, yang sebelumnya dilaporkan tertimbun tanah longsor. Operasi pencarian dihentikan karena sudah berlangsung hingga 11 hari tetapi kedua warga tak kunjung ditemukan.
"Operasi pencarian terhadap dua warga yang dilaporkan tertimbun longsor di Simalungun sudah dihentikan," kata Koordinator Pos SAR Parapat Danau Toba, Hisar Turnip, Sabtu, 28 Oktober 2023.
Dia menjelaskan operasi pencarian sudah dilakukan cukup maksimal meski menghadapi sejumlah kendala yang cukup serius. Antara lain kedalaman longsoran yang mencapai 10 meter dan lokasi sekitar longsoran yang dipenuhi air.
Kemudian juga tidak ada akses untuk truk yang bisa digunakan untuk mengangkut material longsoran. Namun mereka telah melakukan berbagai upaya selama operasi pencarian berlangsung, termasuk meretas sejumlah kendala tersebut.
Seperti dengan mengerahkan empat unit excavator dan anjing pelacak serta melakukan pencarian secara manual menggunakan cangkul, sekop, chainsaw dan mesin penyedot air. Mesin penyedot air digunakan untuk mengurangi air di sekitar lokasi longsoran.
Namun sampai dengan hari kesebelas, kedua korban belum juga dapat ditemukan. Karena itu Tim SAR memutuskan untuk menghentikan operasi pencarian.
Sebelumnya dua warga Kelurahan Nagori Durian Banggal, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, dilaporkan tertimbun tanah longsor. Keduanya bernama Jan Rukun Saragih, 38, dan Jelmin Saragih, 56.
Mereka tertimbun tanah longsor di lereng bukit Simarsolpah pada Minggu, 15 Oktober 2023, sekitar pukul 10.30 WIB. Peristiwa itu terjadi saat keduanya memperbaiki instalasi air di sekitar bukit tersebut.
Saat sedang bekerja, longsoran tanah dan bebatuan tiba-tiba datang dan menimbun mereka. Laporan kejadian ini lalu masuk ke Pos SAR Parapat Danau Toba yang kemudian segera melaksanakan operasi pencarian.