Protes anti-rasisme yang berlangsung di Inggris. Foto: PA Media
Medcom • 8 August 2024 19:56
Walthamstow: Ribuan pengunjuk rasa anti-rasisme dan pro-Palestina memadati wilayah London timur laut untuk melawan aksi sayap kanan yang diduga akan berlangsung pada malam hari di Inggris. Kerumunan besar tersebut menyambut dengan sorakan dan tepuk tangan, menunjukkan dukungan mereka terhadap toleransi dan keberagaman.
Melansir dari Malay Mail, tidak ada tanda-tanda kerusuhan yang telah melanda lebih dari selusin kota di Inggris sejak pekan lalu, yang melibatkan bentrokan dengan polisi serta serangan terhadap masjid dan akomodasi pencari suaka. Sebaliknya, dengan pengawasan ketat dari puluhan petugas, demonstrasi “Stand Up To Racism” bergabung dengan ratusan pendukung Palestina dalam sebuah aksi yang riuh dan mirip karnaval yang menentang kelompok sayap kanan.
Sara Tresilian (58), penduduk setempat, mengatakan pada AFP, "Saya tinggal di daerah ini dan kami tidak ingin orang-orang ini berada di jalanan kami, mereka tidak mewakili kami. Anda harus keluar untuk menyampaikan pesan itu. Saya pikir penting bagi Anda untuk hadir di depan teman-teman dan tetangga Anda."
Maz (40), membawa bendera Palestina dan bergabung dengan ratusan Muslim dari sekitar daerah tersebut. "Kami warga setempat, kami di sini untuk satu sama lain karena para rasis ini menyatakan bahwa mereka akan menghancurkan komunitas kami," kata Maz.
"Jadi kami di sini untuk menjaga perdamaian,” ucap Maz.
Setelah munculnya postingan di saluran media sosial sayap kanan yang menargetkan kantor dukungan imigrasi di distrik kelas pekerja yang beragam secara etnis ini, polisi telah membanjiri area tersebut sejak siang hari. Situasi serupa terjadi di beberapa lokasi lain di seluruh negeri yang diperkirakan akan menjadi target aksi sayap kanan, dengan kontra-pengunjuk rasa juga hadir di sana.
Di Walthamstow, kerumunan tersebut meneriakkan “whose streets? Our streets!” dan slogan lainnya, sambil memegang spanduk yang bertuliskan “smash fascism & racism” dan “racists not welcome here”. Beberapa pendukung Palestina mengibarkan bendera Palestina, memanjat halte bus dan tempat lainnya.
Pemilik restoran lokal, Assad, mengatakan ada kekhawatiran apakah provokator sayap kanan akan muncul. Tapi, melihat jumlah pengunjung yang hadir di gerai makanan Asia miliknya ia merasa senang.
"Kami adalah restoran yang dikelola oleh para imigran, juga Muslim. Sisi baiknya adalah komunitas di sini sangat kuat," tambahnya.
Beberapa jam sebelumnya, seorang pemilik toko roti di sudut jalan menutup lebih awal karena khawatir akan terjadi kerusuhan. Dia mengatakan bahwa kerusuhan baru-baru ini yang dipicu oleh penyerangan dengan pisau di Southport, Inggris barat laut, yang menewaskan tiga gadis muda, adalah hasil dari disinformasi yang menyalahkan seorang pencari suaka Muslim.
Muhammed Noman, imigran dari Pakistan yang kini memiliki beberapa kafe di London timur laut, membagikan air minum di salah satu tokonya. Dia memilih tidak menutup tokonya, seperti yang dilakukan beberapa bisnis tetangganya menjelang aksi malam itu.
“Saya datang sendiri untuk menjaga toko,” katanya, menambahkan bahwa teman dan keluarganya telah menyarankan untuk sementara menutup tempatnya. Noman menyambut kehadiran polisi yang besar dan berharap untuk kedamaian di Walthamstow dan seluruh Inggris. (Shofiy Nabilah)