Konferensi pers DPP Partai Golkar. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez
Fachri Audhia Hafiez • 11 August 2024 22:36
Jakarta: Partai Golkar meminta mundurnya Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum (ketum) tak dikaitkan dengan persoalan lain. Termasuk dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya periode 2021-2022
"Jadi menurut saya kita tidak perlu lagi mengait-ngaitkan," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu malam, 11 Agustus 2024.
Doli mengatakan bahwa mundurnya Airlangga dari pucuk pimpinan Partai Golkar karena ingin fokus sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Khususnya di masa transisi pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Keputusan Airlangga ditegaskan merupakan hak pribadi. Airlangga juga disebut sudah menyampaikan ke keluarga.
"Beliau mengumpulkan keluarganya semuanya dan itu juga berdasarkan kesepakatan keluarga. Jadi musyawarah beliau undang adik -adiknya, keluarganya, anak dan segala macam akhirnya diputuskan seperti itu," ujar Doli.
Baca juga: Plt Ketum Golkar Diputuskan 13 Agustus |