Rusia Klaim Ukraina Gunakan Roket Buatan AS di Kursk

Moskow: Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pasukan Ukraina menggunakan roket buatan Amerika Serikat (AS) untuk menghancurkan jembatan utama di distrik Glushkov di wilayah Kursk, yang menewaskan sejumlah "sukarelawan" yang membantu mengevakuasi warga sipil.

"Untuk pertama kalinya, wilayah Kursk dihantam peluncur roket buatan Barat, mungkin HIMARS Amerika," kata Zakharova di Telegram dan dikutip Radio Free Europe Radio Liberty, Sabtu, 17 Agustus 2024.

Ia mengatakan bahwa "sukarelawan yang membantu penduduk sipil yang dievakuasi tewas" dalam serangan Ukraina, yang "menghancurkan sepenuhnya" jembatan di atas Sungai Seim.

Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Menurut pejabat keamanan Rusia, penghancuran jembatan tersebut memutus sebagian distrik, sehingga mempersulit evakuasi warga sipil keluar dari Kursk.

Moskow telah berulang kali menuduh beberapa negara telah mendukung dan mendorong serangan darat pertama Ukraina di wilayah Rusia, yang telah menyebabkan evakuasi lebih dari 120.000 warga sipil.

Kyiv mengeklaim telah menguasai 82 permukiman di area seluas 1.150 kilometer persegi sejak serangan mendadak ke wilayah Rusia pada 6 Agustus.

AS sejauh ini menganggap serangan itu sebagai langkah perlindungan diri yang membenarkan penggunaan persenjataan dari Negeri Paman Sam, menurut pejabat di Washington.

Sudzha, yang berpenduduk hanya 5.000 jiwa sebelum konflik dimulai, adalah kota terbesar yang jatuh ke tangan pasukan Ukraina sejak operasi dimulai. Kota itu terletak 10 kilometer dari perbatasan.

Baca juga:  Ukraina Sebut Invasi ke Rusia demi Negosiasi yang ‘Adil'