Bisnis Direct Selling Butuh Banyak Pemain Baru

Ilustrasi transaksi direct selling. Foto: Unsplash.

Bisnis Direct Selling Butuh Banyak Pemain Baru

Arif Wicaksono • 17 February 2024 21:37

Jakarta: QNET, perusahaan penjualan langsung yang sudah berdiri lebih dari 25 tahun, menuturkan Industri penjualan langsung harus berpatokan kepada regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan sebagai regulator untuk menciptakan bisnis yang sehat.

Sejalan dengan hal tersebut, QNET ingin terus konsisten dalam memperkuat industri direct selling di Indonesia di tengah gencarnya bisnis ecommerce seiring semakin canggihnya teknologi.
 

baca juga:

Kemendag Diminta Tak Terburu-buru Terbitkan Izin Impor Sapi Bakalan


General Manager QNET Indonesia Ganang Rindarko menambahkan sangat mendukung Kemendag dan  dan AP2LI (Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia) sebagai wadah perusahaan penjualan langsung untuk meningkatkan perkembangan bisnis direct selling baik dari segi produk maupun dari segi jumlah perusahaan.

"Semakin banyak yang terlibat, maka industri penjualan langsung akan dikenal sebagai industri yang menjanjikan untuk kemajuan ekonomi sekaligus menghapus pemahaman bahwa direct selling adalah bisnis yang kurang menjanjikan dan money game," jelas dia dalam keteranganya, Sabtu, 17 Februari 2024.

Salah satu komitmennya ditunjukan dengan melakukan pertemuan dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, untuk menjelaskan tentang peluang dan komitmen untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan dan ekonomi masyarakat melalui bisnis penjualan langsung.

“Kemendag mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan iklim usaha yang konsusif guna mendorong peningkatan investasi di sektor perdagangan. Salah satunya mengatur penyelanggaraan kegiatan usaha perdagangan yang menggunakan system penjualan langsung," jelas dia.

Kemendag memberikan ijin perusahan penjualan langsung untuk menjalankan bisnisnya di Indonesia. Tanpa ijin Kemendag, mustahil perusahaan itu bisa menjual produk-produknya melalui sistem direct selling

adaptasi dengan teknologi

Ketua Umum AP2LI  Andrew Susanto menyampaikan perkembangan direct selling di Indonesia cukup pesat tetapi masih apabila dibandingkan dengan negara tetangga, terutama Malasyia. Perlu upaya dari elemen pemerintah, asosiasi dan perusahaan untuk lebih menggencarkan bisnis direct selling yang sudah terbukti mampu mengegrakan roda ekonomi. Selain itu, perusahaan penjualan langsung harus responsive terhadap perkembangan teknologi karena tidak ada yang bisa membendung perkembangan teknologi.

"Yang bisa kita lakukan adalah secepat mungkin kita harus memanfaatkan teknologi itu. Siapa yang cepat beradaptasi dengan teknologi, dialah yang akan menjadi pemenang. Dan itu berlaku di bisnis penjualan langsung," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)