PM Malaysia Anwar Ibrahim saat berkunjung ke Indonesia. (BPMI Setpres)
Medcom • 19 June 2024 12:07
Kuala Lumpur: Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim mengatakan akan segera memulai proses resmi untuk bergabung dengan BRICS.
"Kami sudah menjelaskan kebijakan kami dan mengambil keputusan. Kami akan segera memulai proses formal," kata Anwar dalam wawancara dengan pendiri outlet berita Tiongkok Guancha, Li Shimo, dikutip dari Malay Mail, Rabu, 19 Juni 2024.
BRICS didirikan tahun 2009 sebagai platform kerja sama untuk negara-negara berkembang terbesar. Awalnya, kelompok ini hanya menyatukan Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok.
Namun, Afrika Selatan bergabung dengan Brics pada 2010. Selain itu, Rusia mengambil alih jabatan presiden bergilir pada tanggal 1 Januari.
Di hari yang sama, BRICS memperluas keanggotaannya hingga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, Indonesia masih menimbang untuk bergabung dengan kelompok BRICS. Ia mengatakan, Indonesia masih menghitung keuntungan bergabung dengan organisasi negara berkembang tersebut.
"Indonesia masih terus mempelajari keuntungaj yang dapat diperoleh dengan bergabung BRICS," imbuh Menlu Retno.
Ia menambahkan, pada prinsipnya Indonesia membuka pintu kerja sama dengan negara manapun, selama saling menguntungkan. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Menlu Retno: Indonesia Masih Pelajari Keuntungan Gabung BRICS