Operasi Bandara Delhi Terganggu Akibat Pemadaman Listrik di India

New Delhi: Manajemen bandara di India mengatakan, pemadaman listrik yang berlangsung beberapa menit menyebabkan gangguan kecil pada beberapa layanan dalam terminal Bandara Internasional Indira Gandhi (IGI). Insiden tersebut mengganggu operasi di bandara tersibuk di India pada Senin, 17 Juni 2024.

“Ketidakseimbangan tegangan dari jaringan Delhi Transco Limited (DTL) sempat berdampak pada semua terminal IGI, mempengaruhi penerimaan bagasi dan gerbang elektronik,” kata juru bicara Bandara Internasional Delhi, dikutip dari AsiaOne, Selasa, 18 Juni 2024.

Bandara Internasional Indira Gandhi (IGI) di ibu kota New Delhi dimiliki dan dijalankan oleh Bandara GMR yang memiliki tiga terminal untuk penerbangan komersial dan kargo. 

“Sistem cadangan listrik dimulai dalam beberapa menit dan pasokan listrik utama segera pulih,” lanjut jubir itu.

Salah satu sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa AC di terminal berhenti berfungsi selama pemadaman listrik yang berlangsung sekitar tujuh menit, tetapi segera berfungsi kembali.

Sementara itu, suhu di ibu kota telah melonjak hingga mencapai rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir, ditandai dengan kekurangan air dan seringnya pemadaman listrik yang menambah kesengsaraan warga.

Salah satu sumber maskapai penerbangan yang enggan disebutkan namanya juga mengatakan pemadaman listrik dapat menyebabkan keterlambatan check-in dan boarding.

Diketahui, bulan Juni biasanya merupakan bulan tersibuk bagi industri penerbangan di India karena sekolah-sekolah diliburkan selama liburan musim panas.

Di sisi lain, beberapa pengguna media sosial telah mengunggah gambar penumpang yang berdiri dalam antrean panjang di konter check-in, sedangkan petugas maskapai menunggu komputer menyala kembali.

India merupakan salah satu pasar penerbangan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Menurut data pemerintah, jumlah perjalanan udara domestik diperkirakan meningkat dua kali lipat menjadi 300 juta penumpang dari rekor 152 juta pada 2023. (Theresia Vania Somawidjaja)