Dubes Achmad Rizal Purnama (kiri) menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, 17 Januari 2024. (Kemenlu RI)
Willy Haryono • 20 January 2024 11:44
Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengapresiasi Indonesia yang dinilai konsisten mengawal isu Palestina di berbagai fora internasional. Pernyataan ini disampaikan Erdogan saat menerima surat kepercayaan dari duta Besar Indonesia untuk Republik Turki, Achmad Rizal Purnama.
Prosesi penyerahan surat kepercayaan ini dimulai dengan Upacara Penghormatan oleh Pasukan Khusus Kepresidenan (presidential guard) yang selanjutnya diikuti agenda pembicaraan bilateral di Istana Kepresidenan Turki di Ankara pada 17 Januari lalu.
Dialog antar Dubes Rizal dan Erdogan berlangsung di ruang tamu Istana Kepresidenan Turki. Dubes Rizal mengungkapkan bahwa Erdogan telah memberikan perhatian khusus kepada Indonesia, yang terus mengawal isu Palestina di berbagai fora internasional.
"Presiden Erdogan terkesan saat saya menunjukkan video kedekatan Presiden Erdogan dan Presiden Jokowi yang bergandengan tangan di sela-sela KTT OKI di Riyadh beberapa waktu lalu, video saat saya mengendarai mobil listrik buatan Turki, TOGG dan masifnya kunjungan saya ke berbagai industri pertahanan di Turki dalam tiga bulan terakhir" ungkap Dubes Rizal, berdasarkan keterangan di situs Kementerian Luar Negeri RI.
Pertemuan berlangsung lebih lama dari yang dijadwalkan dan melibatkan tokoh-tokoh penting yang mendampingi Presiden Erdogan di antaranya Kepala Penasihat Kepresidenan Mr. Akif Cagatay Kilic dan Kepala Komunikasi Nasional Mr. Fahrettin Altun, serta Dirjen Asia Pasifik Kemlu Turki Dubes Esra Cankorur. Sementara itu, Dubes Rizal didampingi oleh keluarga, Atase Pertahanan KBRI Ankara, Kolonel Kav M. Amir Aliakbar dan Fungsi Politik I KBRI Ankara, Dhanny Perkasa.
Dalam pertemuan tersebut, Erdogan juga mendoakan Pemilu RI pada 14 Februari mendatang dapat berjalan dengan lancar dan sukses, serta membawa kebaikan dan kemajuan bagi rakyat Indonesia.
Dubes Rizal juga menyampaikan prioritas kerja sama bilateral 1+4 di bidang perdagangan serta kerja sama industri pertahanan dan strategis, energi, konstruksi, dan farmasi.