Suara Artifisial Biden Digunakan dalam Panggilan Telepon Palsu Terkait New Hampshire

Presiden AS Joe Biden. (AP)

Suara Artifisial Biden Digunakan dalam Panggilan Telepon Palsu Terkait New Hampshire

Medcom • 23 January 2024 15:43

New Hampshire: Suara individu yang mengaku sebagai Presiden Joe Biden dalam sebuah panggilan telepon tipe robocall menghebohkan publik Amerika Serikat (AS). Panggilan tersebut mendorong pemilih untuk tidak berpartisipasi atau golput dalam pemilihan pendahuluan di New Hampshire.

Penyelidikan sedang dilakukan terhadap panggilan tersebut, yang diduga kuat dibuat secara artifisial. Belum diketahui pasti siapa yang bertanggung jawab atas kemunculan panggilan tersebut. 

Kepada kantor berita CBS News, tim kampanye eks presiden AS Donald Trump membantah terlibat dalam pembuatannya.

Dalam pesan tersebut, suara yang tidak dikenal menyarankan pemilih untuk menyimpan surat suara mereka untuk pemilu AS 2024 di bulan November mendatang.

"Partai Republik telah berusaha mendorong pemilih non-partisan dan Demokrat untuk berpartisipasi dalam pemilihan pendahuluan mereka. Benar-benar omong kosong," bunyi pesan tersebut, seperti dikutip dari BBC pada Selasa, 23 Januari 2024. 

Sesuai aturan di AS, seseorang bisa memberikan suara pada pemilihan pendahuluan untuk nominasi calon presiden. Ia tetap memiliki hak pilih untuk memilih capres di pemilu utama.

Kantor jaksa agung New Hampshire menyatakan bahwa suara dalam panggilan tersebut tampaknya dibuat secara artifisial, meski suara yang terdengar mirip Presiden Biden.

Jaksa agung juga mengeklaim bahwa panggilan tersebut merupakan upaya melanggar hukum dan bertujuan mengganggu pemilihan. Kantor jaksa meminta pemilih untuk mengabaikan isi dari pesan tersebut.

Baca juga: Siapkan Kampanye Terakhir, Trump Diprediksi Menang di New Hampshire

Pemilu AS 2024

Penerima panggilan mengindikasikan bahwa robocall itu berasal dari nomor ponsel pribadi mantan ketua Demokrat New Hampshire, Kathy Sullivan, yang terlibat dalam kelompok politik pro-Biden di negara bagian tersebut.

"Panggilan ini menghubungkan kembali ke nomor ponsel pribadi saya tanpa izin saya," katanya dalam sebuah pernyataan, menyebutnya sebagai 'campur tangan pemilu.'

Aplikasi anti-robocall Nomorobo memperkirakan bahwa panggilan tersebut dilakukan dalam jumlah antara 5.000 hingga 25.000 kali. 

Juru bicara Gedung Putih mengonfirmasi bahwa audio tersebut palsu. Sementara manajer kampanye Biden mengkritiknya sebagai upaya menekan pemungutan suara dan merusak integritas pemilu.

Dlalam pemilihan pendahuluan di New Hampshire, pemilih dari kedua partai utama dapat memilih kandidat mereka untuk pemilu di bulan November nanti.

Meski nama Biden tidak muncul di surat suara pemilihan pendahuluan, kampanye lokal Demokrat mendukung agar pemilih menulis namanya setelah penghapusan status New Hampshire sebagai negara bagian pertama yang mengadakan pemilihan pendahuluan.

Biden diperkirakan akan memenangkan pemilihan di negara bagian tersebut. Selain itu, ia juga diprediksi meraih nominasi partainya untuk mencalonkan diri kembali di pemilu AS 2024. (Atika Pusagawanti)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)