Elpiji 3 Kg di Aceh Langka dan Mahal

Warga antre saat membeli elpiji 3 kg di kawasan Kemukiman Gampang Aree, Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Aceh. MI/ Amiruddin Abdullah Reubee

Elpiji 3 Kg di Aceh Langka dan Mahal

Media Indonesia • 11 October 2024 16:22

Aceh: Para ibu rumah tangga dan pemilik warung makanan jajanan di kawasan Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, resah lantaran elpiji 3 kg langka di wilayah pesisir Selatan Malaka sejak dua pekan terakhir.

Banyak distributor dan pangkalan resmi di bawah pengawasan Pertamina sering krisis stok atau kosong barang. Itu sebabnya warga kalang-kabut ketika membutuhkan bahan bakar utama rumah tangga itu. 

Penelusuran sejak tiga hari terakhir, karut-marut ketersediaan bahan bakar gas melon bersubsidi itu diduga seperti ada permainan pasar atau ulah pihak tertentu untuk meraup keuntungan berlipat ganda.

Dugaan awal muncul dari alur ketersediaan bahan bakar cair itu, mengapa lebih sering didapati di tempat penjualan tidak resmi, seperti pengger liar atau warung yang bukan distributor. 

Sedangkan di pangkalan resmi sangat sulit diperoleh. Lalu harga jual di pengecer ilegal itu juga melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi) ketetapan resmi oleh pemerintah. 

Karut-marut penyaluran elpiji 3 kg itu bukan saja di Kota Sigli, tapi sampai ke berbagai Kecamatan dan pedalaman Kabupaten Pidie. Antara lain adalah di Kecamatan Delima, Indrajaya, Grong-Grong, dan Kecamatan Pidie. 

"Saya kemarin mencari elpiji 3 kg kesana-kemari tidak ada. Akhirnya mendapati di sebuah pangkalan kawasan Desa Keutapang Bambong, Kecamatan Delima. Terpaksa juga membeli walau harga Rp22.000 per tabung. Padahal seharusnya di pangkalan tidak bisa lebih Rp18.000 per tabung" tutur Muhib, pemilik warung nasi dan mie Aceh di Desa Mesjid Reubee, Kecamatan Delima, Pidie. 

Informasi lain juga menyebutkan, elpiji melon untuk meringankan beban ekonomi masyarakat miskin itu, sering masuk ke pangkalan resmi saat menjelang waktu magrib atau malam hari. 

Sayangnya ketika warga hendak membeli atau menebus esok hari, pihak pangkalan mengaku barang sudah habis. Padahal pada malam itu tidak ada penjualan eceran. 

Hanya saja becak motor tiga roda sering keluar masuk gudang pangkalan. Kalaupun ada penjualan kepada masyarakat itu biasanya saat sore hari atau sebelum waktu magrib. Begitu saat azan magrib pihak pangkalan langsung tutup dengan alasan sudah masuk waktu salat. (MR/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE) 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)