Gandeng 300 Korporasi, LAN Akselerasi Pengembangan Kompetensi ASN

Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id

Gandeng 300 Korporasi, LAN Akselerasi Pengembangan Kompetensi ASN

Eko Nordiansyah • 14 October 2024 09:46

Jakarta: Lembaga Administrasi Negara (LAN) meningkatkan kapasitas dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia melalui berbagai cara. Salah satunya berkolaborasi dengan private sector atau korporasi pada Pertemuan B300 LAN bersama Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK).

Plt Kepala LAN Muhammad Taufiq mengatakan, kualitas pelayanan publik dan keberhasilan pembangunan nasional ditentukan oleh kapasitas ASN-nya. Oleh karena itu, LAN mengajak seluruh elemen korporasi untuk berkomitmen memajukan bangsa melalui pengembangan kompetensi ASN.

“Terlebih jumlah ASN diproyeksikan akan mencapai lebih dari 7 juta orang yang terdiri dari PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK),” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Senin, 14 Oktober 2024.

Selain program ASN Talent Academy (ATA) yang telah berjalan dan telah melahirkan kader-kader pemimpin masa depan, LAN akan berkolaborasi dengan mitra-mitra strategis melalui Leadership Joint Program. Upaya ini dilakukan dalam rangka menyiapkan para pemimpin birokrasi di masa yang akan datang.

“Program ini merupakan pelatihan level kepemimpinan tingkat pengawas yang berasal dari birokrasi dan sektor swasta untuk menciptakan kompetensi manajerial baru yang mengedepankan profesionalitas, adaptif, agile dan memiliki kompetensi digital leadership,” ungkapnya.
 

Baca juga: 

November, Jokowi: Kantor ASN di IKN Siap Beroperasi



Harapannya, setiap ASN mendapatkan sumber pembelajaran terbaik untuk meningkatkan kompetensinya. Selain itu ada kolaborasi swasta - birokrasi dalam bidang pengembangan kompetensi ASN melalui Learning Ecosystem untuk mengatasi gap kompetensi ASN.

Sementara itu, steering committee GNIK, Yunus Triyonggo menyebutkan, sejumlah tantangan masih dihadapi dalam upaya mengejar akselerasi ASN di Indonesia pada 2030. Berdasarkan global talent competitiveness index, Indonesia masih jauh dibawah negara-negara asia lainnya.

“Kita juga dihadapkan pada fenomena gen z workforce yang tumbuh di era digital sehingga mereka mengharapkan organisasi tempat mereka bekerja sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Oleh karena itu kami bekerjasama dengan LAN menyediakan platform pembelajaran bagi ASN-ASN muda,” ujar dia.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma mendukung pengembangan kompetensi SDM indonesia. Dharma juga menyampaikan, teknologi sudah sejak lama sudah membuktikan adalah pengukit untuk pertumbuhan GDP. Apalagi saat ini memasuki era artificial intelligence (AI) 

“Dengan AI kita tidak menggantikan talenta yang ada sekarang, tapi kita menambah kapasitas untuk dapat bekerja lebih baik. Jadi kalo ASN kita mau menuju birokrasi berkelas dunia, harus siap berubah dari Low Order Thinking Skills menuju High Order Thinking Skills,” ungkapnya. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)