Ratusan Warga Keracunan Nasi Kotak usai Salat Jumat

ilustrasi medcom.id

Ratusan Warga Keracunan Nasi Kotak usai Salat Jumat

Media Indonesia • 18 November 2023 14:04

Purwakarta: Ratusan warga Kampung cikubang, Desa Pusaka Mulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengalami keracunan masal. Keracunan diduga dari makanan berupa nasi kotak yang dibagikan kepada para warga usai salat jumat disalah satu masjid yang ada di kampung tersebut.
 
Satu persatu kendaraan ambulan terus berdatangan dan membawa warga yang dirujuk ke puskesmas, yang mengalami dehidrasi tinggi. Keracunan dialami selain oleh orang dewasa, dialami oleh anak anak, dengan gejala mual, pusing dan muntah muntah.
 
Menurut kepala Dusun Cikubang, Enung Kosasih, 45, keracunan masal yang menimpa warganya akibat setelah menyantap makanan nasi kotak yang dibagikan warga usai salat Jumat. Berdasarkan keterangan nasi kotak yang di bagian sebanyak 250 orang.

"Nasi kotak sih jumlahnya ada 250 buah, namun jumlah korban masih dalam pendataan , soalnya keluar masuk, sekarang di klinik juga masih ada yang di rawat dan di rujuk ke puskesmas Kiarapedes dan Puskesmas Wanayasa, bahkan dirujuk ke rumah sakit Holistic, "kata Enung Kosasih Jumat malam, 17 November 2023.
 
Sementara menurut keterangan dari pihak klinik, jumlah warga yang keracunan yang masuk ke klinik berjumlah 90 orang, dan yang masih di rawat sebanyak 10 orang, semua pasien mengalami mual, pusing dan muntah muntah.
 
Data sementara dari pihak Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta mencatat sekitar 160 orang di Kampung Cikubang, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta mengalami keracunan massal.
 
Camat Kiarapedes, Helmi Setiawan, mengungkapkan bahwa pendataan korban masih terus dilakukan, dengan sekitar 160 orang masih dirawat, sementara beberapa korban yang membaik telah diizinkan pulang.
 
"Yang ada berarti di sini delapan puluh, di Puskesmas lima belas, ditambah di puskesmas wanayasa lima puluh delapan, berarti seratus lima puluh dua, dan yang di holistik tujuh,jadi seratus enam puluh, jadi beritanya masih simpang siur dan nanti kita akan rekap dulu, sementara untuk pembiayaan di tanggung pemerintah, tidak ada korban yang meninggal dunia " Kata Helmi Setiawan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)