Twitter. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 1 December 2023 13:30
California: Semakin banyak pengiklan yang melarikan diri dari perusahaan media sosial X setelah pemilik miliarder Elon Musk mengecam beberapa merek terbesar karena meninggalkan platform tersebut.
Walt Disney dan Warner Bros Discovery menghentikan iklan di X awal bulan ini menyusul dukungan Musk terhadap postingan antisemit yang secara keliru mengklaim anggota komunitas Yahudi memicu kebencian terhadap orang kulit putih.
Setelah meminta maaf atas postingannya, Musk melontarkan kata-kata kotor terhadap pengiklan karena meninggalkan platform X dan menuduh merek tersebut melakukan pemerasan.
Pimpinan Tesla itu juga mengakui, boikot yang berkepanjangan oleh pengiklan dapat membuat X, yang sebelumnya bernama Twitter, bangkrut. Namun dia menyatakan masyarakatlah yang akan menyalahkan merek tersebut dan bukan di atas potensi keruntuhan.
Namun, Analis Insider Intelligence Jasmine Enberg mengatakan sikap Elon Musk bisa merugikan X. "Jika X runtuh, otopsi akan mengungkap serangkaian keputusan kebijakan platform, pengurangan staf, tweet, dan komentar antagonis Musk yang telah menghilangkan sumber pendapatan utama X," kata Enberg, dilansir Channel News Asia, Jumat, 1 Desember 2023.
X berisiko tidak hanya kehilangan pengiklan korporat, namun juga uang dari kandidat politik. Belanja iklan politik AS pada 2024 diperkirakan akan mencapai rekor USD10,2 miliar.
CEO Authentic, sebuah agen pemasaran digital yang bekerja dengan kandidat Partai Demokrat termasuk Presiden AS Joe Biden, Mike Nellis, berencana untuk berbicara dengan semua kliennya tentang apakah akan membelanjakan uangnya untuk X atau tidak.
X mendapat kecaman karena lemahnya moderasi konten, terutama dari pengiklan yang tidak ingin iklan mereka muncul di samping konten yang tidak pantas.