Ilustrasi chip. Foto: Unsplash.
Arif Wicaksono • 11 November 2023 14:45
Tokyo: Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (Meti) Jepang sedang menyiapkan subsidi senilai total USD13 miliar untuk mendorong investasi di industri chipnya, dalam upaya untuk mendapatkan kembali statusnya sebagai kekuatan semikonduktor utama.
Meti mencari jumlah tersebut dalam anggaran tambahan dari dana yang belum dibelanjakan untuk subsidi terkait chip. Sebagai bagian dari cetak biru yang lebih luas untuk menghidupkan kembali perekonomian, Tokyo mencoba menarik investasi dalam produksi semikonduktor mutakhir yang penting bagi teknologi masa depan mulai dari kecerdasan buatan (AI) hingga mobil tanpa pengemudi.
Dana tersebut termasuk miliaran dolar untuk mendukung Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), pemimpin industri dalam produksi chip tingkat lanjut, dan untuk Rapidus, sebuah perusahaan rintisan Jepang yang bertujuan untuk bersaing dalam produksi chip kelas atas.
Dana tersebut akan digunakan untuk mempercepat kemampuan Jepang dalam merancang dan memproduksi chip generasi berikutnya serta melatih model AI. Jepang menyisihkan dana untuk pembuat komponen kelas atas, peralatan chip, gas industri dan manufaktur semikonduktor, serta untuk pelatihan insinyur.
“Situasi keamanan ekonomi global terkait semikonduktor menjadi lebih buruk,” kata seorang pejabat Meti kepada wartawan pada konferensi pers dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 11 November 2023.
“Kami menerima banyak minat baik dari perusahaan asing maupun dalam negeri yang ingin berinvestasi di Jepang.” tegas dia.
Jepang sedang berusaha merebut kembali kepemimpinan dalam industri chip setelah beberapa dekade terkikis keunggulannya. Perusahaan ini menanggung hampir setengah biaya pabrik TSMC di Kumamoto, dan sedang dalam pembicaraan mengenai dukungan untuk pabrik kedua.