Presiden Prabowo Minta Parpol Kritik Pemerintah, Pengamat: Diperlukan

Presiden Prabowo Subianto. Foto: Sekretariat Negara.

Presiden Prabowo Minta Parpol Kritik Pemerintah, Pengamat: Diperlukan

Rahmatul Fajri • 16 August 2025 12:14

Jakarta: Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai ajakan Presiden Prabowo Subianto kepada partai politik, baik luar maupun di dalam pemerintahan untuk mengkritik jalannya pemerintahan patut diapresiasi. Sebab, kritik dinilai sangat diperlukan.

"Hal itu diperlukan karena kritik berfungsi sebagai pengawas terhadap pemerintah, dan memastikan bahwa kekuasaan dijalankan secara bertanggung jawab dan tidak disalahgunakan," kata Jamiluddin dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Jamiluddin menjelaskan Presiden Prabowo menyadari pemerintahannya bisa kebal terhadap kesalahan dan penyalahgunaan kekuasaan tanpa kritik. Hal ini dalam jangka panjang dapat meruntuhkan fondasi demokrasi.

Ia mengatakan tanpa kritik, masyarakat juga hanya akan terpapar pada informasi yang disetujui pemerintah. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan informasi dan kurangnya pemahaman rakyat tentang masalah yang dihadapi negara.
 

Baca juga: 

Di Hadapan Prabowo, Puan Akan Tegur Menteri yang Tak Searah Dengan Presiden


Akibatnya, kata ia, negara demokrasi tanpa kritik dapat membuka jalan menuju otoritarianisme. Bahkan, akuntabilitas pemerintah bisa hilang yang berdampak pada melemahnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.

"Prabowo tampaknya tak ingin hal tersebut terjadi di Indonesia. Karena itu, Prabowo meminta partai koalisi berani mengawasi dan mengkritik pemerintah" ungkap Jamiluddin.

Dengan adanya kritik, pemerintah akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan lebih responsif terhadap kebutuhan rakyat. Kritik juga akan mendorong pemerintah untuk lebih terbuka dan transparan dalam menjalankan roda pemerintahan.

"Dengan menyampaikan kritik, rakyat turut serta dalam proses pengambilan keputusan dalam pembangunan. Partisipasi rakyat yang aktif melalui kritik akan memperkuat legitimasi pemerintah dan memastikan kebijakan yang dibuat sesuai aspirasi rakyat," ujar dia. 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah membutuhkan kritik dari kelompok di luar dan dalam pemerintahan. Kritik perlu untuk mengoreksi dan mengawasi jalannya pemerintahan. Meski kritik terasa sakit, Prabowo meminta kritik tidak boleh berhenti.

"Kadang kritik itu sakit juga. Enggak masalah. Jangan berhenti kritik,” kata Prabowo saat menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)