Ranjau Lukai Tentara, Thailand Tangguhkan Kesepakatan Damai dengan Kamboja

PM Thailand Anutin Charnvirakul. (Anadolu Agency)

Ranjau Lukai Tentara, Thailand Tangguhkan Kesepakatan Damai dengan Kamboja

Willy Haryono • 10 November 2025 18:05

Bangkok: Pemerintah Thailand mengumumkan penghentian sementara pelaksanaan kesepakatan damai dengan Kamboja yang difasilitasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Keputusan ini diambil setelah dua tentara Thailand terluka akibat ledakan ranjau di wilayah perbatasan pada Minggu, 9 November 2025.

Juru bicara pemerintah Thailand, Siripong Angkasakulkiat, mengatakan tindak lanjut deklarasi bersama yang baru berjalan selama sepekan kini dihentikan, termasuk pembebasan 18 tentara Kamboja yang sebelumnya ditahan oleh pihak Thailand.

Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, menegaskan bahwa langkah tersebut diambil karena insiden terbaru menunjukkan situasi keamanan belum stabil. “Segala sesuatu yang telah kami lakukan sampai sekarang akan dihentikan sampai ada kejelasan lebih lanjut,” ujarnya kepada The Straits Times, Senin, 10 November 2025.

Insiden Ledakan Ranjau

Menurut keterangan Tentara Kerajaan Thailand, dua prajurit mengalami luka-luka setelah menginjak ranjau darat yang diduga baru dipasang saat melakukan patroli rutin di Provinsi Si Sa Ket, dekat perbatasan dengan Kamboja. Satu prajurit mengalami luka parah di bagian kaki, sementara seorang lainnya menderita nyeri dada akibat tekanan ledakan.

Ledakan tersebut merupakan insiden ketujuh dalam empat bulan terakhir di kawasan perbatasan yang tegang. Pada Juli lalu, serangkaian ledakan memicu bentrokan paling mematikan antara kedua negara dalam beberapa tahun terakhir.

Dampak terhadap Kesepakatan Damai

Akibat peristiwa ini, Thailand menangguhkan pelaksanaan Kesepakatan Damai Kuala Lumpur yang didukung oleh Amerika Serikat. Perjanjian yang ditandatangani Oktober lalu itu mencakup langkah perlucutan senjata dan normalisasi hubungan militer antara kedua negara.

Rencana pembebasan 18 tentara Kamboja yang dijadwalkan pada 21 November juga resmi ditunda. Selain itu, proses penarikan senjata berat dari zona perbatasan yang dijadwalkan berlangsung antara 1 November hingga 31 Desember turut ditangguhkan.

Hingga saat ini, Kementerian Pertahanan Kamboja belum memberikan tanggapan resmi atas keputusan Thailand. Pemerintah Thailand menyatakan akan melaporkan insiden tersebut kepada tim pengamat dari negara-negara Asia Tenggara.

Perdana Menteri Anutin dijadwalkan mengunjungi Provinsi Si Sa Ket pada Selasa besok untuk menjenguk prajurit yang terluka dan memimpin rapat terkait langkah Thailand selanjutnya terhadap kesepakatan damai tersebut. (Keysa Qanita)

Baca juga:  Trump Saksikan Kesepakatan Damai Thailand–Kamboja, Puji Peran PM Anwar di ASEAN

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)