Ilustrasi ibadah haji. Dok. Istimewa
Amaluddin • 8 July 2025 14:07
Surabaya: Di tengah proses pemulangan jemaah haji Debarkasi Surabaya yang hampir rampung, perhatian publik tertuju pada sejumlah peristiwa penting yang menyertainya. Salah satunya adalah seorang jemaah haji yang tertahan di Makkah karena masih dirawat pasca melahirkan.
Tristy Erlinawati, jemaah asal kloter 83, hingga kini masih berada di Makkah karena melahirkan bayi prematur saat menunaikan ibadah haji. Kondisi sang bayi yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit membuat Tristy belum bisa dipulangkan ke Tanah Air.
Ia kini didampingi oleh sang suami, Fachrizal Rachmad, yang setia mendampinginya sejak proses persalinan berlangsung di Tanah Suci.
"Seluruh jemaah adalah bagian dari keluarga besar kami. Untuk kasus khusus seperti ini, kami terus melakukan pendampingan dan memfasilitasi kebutuhan jemaah secara maksimal," ujar Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya, Muh. As'adul Anam, Selasa, 8 Juli 2025.
Di sisi lain, data terkini mencatat sebanyak 103 jemaah Debarkasi Surabaya wafat sepanjang proses penyelenggaraan haji tahun ini. Rinciannya, 90 orang wafat di Arab Saudi, 5 orang wafat di pesawat (2 saat berangkat dan 3 saat pulang), 4 orang wafat di embarkasi sebelum keberangkatan, dan 4 lainnya wafat saat fase debarkasi atau pemulangan.
Sementara itu, hingga hari ini, sebanyak 85 kloter atau sekitar 32.230 jemaah telah tiba kembali di Asrama Haji Surabaya, atau setara 88 persen dari total 36.815 jemaah yang diberangkatkan. Kloter terakhir, yakni kloter 97, dijadwalkan tiba pada Jumat, 11 Juli 2025.
PPIH mengimbau keluarga jemaah agar tidak menjemput langsung ke asrama demi menjaga ketertiban dan kenyamanan proses pemulangan. "Kami mohon agar keluarga jemaah menunggu di rumah masing-masing. Petugas sudah menyiapkan transportasi ke daerah asal," tandasnya.