Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney sahkan perjanjian ICA-CEPA. Foto: Metro TV
Kautsar Widya Prabowo • 25 September 2025 08:58
Ottawa: Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) resmi disahkan dan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney. Acara tersebut digelar di Parliament Hill, Ottawa, Rabu, 24 September 2025.
Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso dan Menteri Perdagangan Internasional Kanada, Maninder Sidhu.
Dalam sambutannya, Perdana Menteri Mark Carney menegaskan bahwa ICA-CEPA merupakan perjanjian perdagangan bilateral pertama Kanada dengan negara anggota ASEAN. Ia menyebut perjanjian ini sebagai langkah penting dalam mengatasi hambatan perdagangan dan memperluas hubungan ekonomi kedua negara.
“Setelah diterapkan sepenuhnya, perjanjian ini akan memangkas atau menghapus lebih dari 95 persen tarif atas ekspor Kanada ke Indonesia saat ini,” ujar Carney.
Carney juga menekankan bahwa kesepakatan dagang yang akan diterapkan pada 2026 ini diyakini mampu meningkatkan ekspor Kanada ke Indonesia. Selain itu, membuka akses luas bagi pekerja serta pelaku usaha Kanada untuk berinvestasi di pasar Indonesia.
“Ini adalah kemitraan yang akan memobilisasi lebih dari 800 juta dolar modal swasta untuk eksportir dan investor Kanada di berbagai sektor prioritas, mulai dari infrastruktur, layanan digital, energi terbarukan, hingga manufaktur canggih,” jelasnya.
Diketahui, implementasi ICA-CEPA diproyeksikan akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Kanada hingga USD11,8 miliar pada 2030. Selain itu akan menambah pertumbuhan PDB sebesar 0,12 persen.
Selain manfaat ekonomi, ICA-CEPA juga memberikan kepastian hukum yang lebih baik bagi dunia usaha, termasuk transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta komitmen pada pemberdayaan UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.