Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth. Foto: Defense.gov
Fajar Nugraha • 26 September 2025 18:31
Virgnia: Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth memanggil para perwira senior militer AS dari seluruh dunia untuk menghadiri pertemuan langka, minggu depan di Virginia. Juru bicara Pentagon Sean Parnell mengonfirmasi laporan tersebut dari media AS pada Kamis, 25 September.
Tidak ada informasi pasti, mengenai pemanggilan para jenderal dan laksamana serta agenda pertemuan tersebut di Virgnia. Dalam beberapa kasus, sekitar 800 jenderal dan laksamana militer AS, dan pejabat senior memimpin ribuan pasukan di lokasi sensitif di luar negeri.
Sebagian besar, memiliki jadwal terperinci yang ditetapkan minggu sebelumnya. Seorang pejabat yang berbicara secara anonim, mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa sekarang jadwal tersebut telah diubah.
“Orang-orang berusaha keras untuk mengubah rencana mereka dan melihat apakah mereka harus hadir,” kata pejabat itu, seperti dikutip, Al-Jazeera, Jumat, 26 September 2025.
Sementara itu, Parnell menolak memberikan rincian tentang pertemuan tersebut, hanya menyebut Menteri Perang akan menyampaikan pidato di hadapan para pemimpin militer seniornya awal minggu depan. Sedangkan, pada upacara penandatanganan di Ruang Oval pada hari Kamis, Trump optimis tentang pertemuan Hegseth dan menggambarkannya sebagai ide yang bagus.
"Saya menyukainya. Saya pikir itu hebat. Biarkan dia bersahabat dengan para jenderal dan laksamana dari seluruh dunia," ujar Trump.
Ia juga tidak khawatir, bahwa acara tersebut dapat melengserkan para pemimpin dari jabatannya tersebut. Trump terkejut pertemuan tersebut mendapatkan perhatian nasional.
"Kenapa itu jadi masalah besar?" Fakta bahwa kita akur dengan para jenderal dan laksamana? Ingat, saya presiden perdamaian. Akur itu baik. Itu bagus. Kalian bersikap seolah-olah ini hal yang buruk," tanya Trump kepada wartawan.
Sementara itu, Wakil Presiden JD Vance yang hadir di Ruang Oval, berusaha menepis kritik yang akan muncul. "Bukanlah hal yang aneh jika para jenderal yang melapor kepada menteri perang dan kemudian kepada presiden Amerika Serikat datang untuk berbicara dengan menteri perang," kata Vance.
Sejak Trump menjabat untuk kedua kalinya, ia dan Hegseth telah berkampanye untuk menata ulang Departemen Pertahanan. Seperti memberhentikan para pemimpin militer tinggi, termasuk CQ Brown, mantan jenderal Angkatan Udara yang menjabat sebagai ketua Kepala Staf Gabungan.
Pada Mei, Trump memerintahkan pengurangan 20 persen untuk perwira bintang empat, dan pengurangan tambahan 10 persen untuk perwira umum dan tinggi di seluruh militer. Hegseth juga meminta militer menghentikan program keberagaman dan telah memberhentikan beberapa pejabat yang berperan dalam program tersebut.
Sebaliknya, Hegseth meminta militer meningkatkan 'daya mematikan' dan 'mengembalikan etos prajuritnya'. Awal bulan ini, Trump menandatangi perintah terkait kebijakan yang merubah Departemen Pertahanan menjadi Departemen Perang, sama seperti tahun 1949.
Akan tetapi, perubahan nama tersebut, sebagian besar terbatas pada cabang eksekutif. Perubahan permanen akan membutuhkan Kongres untuk mengesahkan undang-undang yang mengadopsi nama baru tersebut.
(Kelvin Yurcel)